Kapolsek Pujananting Imbau Warga Waspada Musim Kemarau dan Potensi Bencana kebakaran Hutan

1 month ago 9

BARRU – Musim kemarau yang saat ini melanda wilayah Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, semakin memprihatinkan. Kondisi cuaca yang panas terik dan minimnya curah hujan telah mengakibatkan kekeringan di sejumlah titik, sehingga memicu meningkatnya risiko terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan. Menyikapi hal tersebut, Kapolsek Pujananting IPTU Sahabuddin memberikan imbauan resmi kepada masyarakat agar lebih waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Dalam keterangannya, Kapolsek menjelaskan bahwa musim kemarau yang berkepanjangan tidak hanya berdampak pada sektor pertanian dan ketersediaan air bersih, tetapi juga meningkatkan ancaman terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang berpotensi merembet ke kawasan pemukiman warga. Selain itu, kondisi angin kencang pada musim kemarau juga dapat memicu bencana lain seperti angin puting beliung yang berpotensi menyebabkan pohon tumbang serta kerusakan bangunan dan fasilitas umum.

“Kecamatan Pujananting memiliki wilayah yang cukup luas dengan kondisi geografis berupa perbukitan, pegunungan, serta aliran sungai yang kering pada musim kemarau. Hal ini menjadikan daerah kita sangat rentan terhadap terjadinya kebakaran hutan maupun kebakaran lahan, ” jelas Kapolsek.

Kapolsek menambahkan bahwa pencegahan dan kesiapsiagaan merupakan langkah paling efektif dalam meminimalisir risiko bencana. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran sampah atau membuka lahan dengan cara membakar, karena percikan api sekecil apapun dapat dengan cepat menyebar dan menimbulkan kebakaran besar di tengah kondisi cuaca yang kering.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam beraktivitas, khususnya yang berhubungan dengan penggunaan api. Jangan membuka lahan atau membersihkan kebun dengan cara membakar. Pastikan juga peralatan rumah tangga seperti kompor dan listrik digunakan secara aman agar tidak memicu kebakaran rumah, ” ujarnya.

Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan bersama, Kapolsek Pujananting juga mengajak seluruh unsur terkait seperti Dinas Kehutanan, Koramil Tanete Riaja, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, tokoh masyarakat, hingga organisasi pemuda untuk saling berkoordinasi dan bekerja sama dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan bencana lainnya. Bentuk kerja sama ini dapat berupa patroli gabungan, penyediaan pos pemantauan, edukasi kepada warga, serta kesiapan personel dan peralatan pemadam kebakaran.

“Bencana alam merupakan kejadian yang sulit diprediksi, tetapi kita dapat mengantisipasinya dengan kesiapsiagaan yang maksimal. Dengan kerja sama yang baik antara aparat, pemerintah daerah, dan seluruh lapisan masyarakat, kita dapat menekan potensi kerugian yang mungkin terjadi, ” tambah Kapolsek.

Sebagai langkah preventif, Kapolsek Pujananting telah menginstruksikan Ps. Kanit Binmas beserta seluruh Bhabinkamtibmas untuk melakukan sosialisasi secara intensif di setiap desa. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan, tidak membuang puntung rokok sembarangan, serta segera melapor ke pihak berwenang apabila menemukan titik api atau tanda-tanda kebakaran di wilayahnya.

“Kami yakin, apabila seluruh elemen masyarakat ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kewaspadaan, risiko terjadinya kebakaran maupun bencana lainnya dapat diminimalisir. Kami juga siap menerima laporan cepat dari masyarakat untuk segera melakukan penanganan jika ditemukan potensi kebakaran, ” tegasnya.

Kapolsek juga menekankan pentingnya kesiapan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan bencana angin puting beliung yang kerap terjadi saat musim kemarau dengan kecepatan angin yang tidak menentu. Warga diminta memastikan kondisi rumah, terutama bagian atap dan pohon di sekitar pemukiman, agar tidak membahayakan keselamatan apabila terjadi angin kencang.

Kapolsek Pujananting IPTU Sahabuddin menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat, khususnya para pencari madu hutan, agar lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas pengambilan madu yang menggunakan asap atau api. Beliau menegaskan bahwa penggunaan api di tengah kondisi musim kemarau yang panas dan kering sangat berisiko memicu kebakaran hutan maupun lahan. Oleh karena itu, Kapolsek mengingatkan agar setiap kegiatan dilakukan dengan penuh kewaspadaan, memastikan api terkendali, serta menyiapkan langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya kebakaran yang dapat membahayakan keselamatan dan merusak lingkungan sekitar. 

Melalui imbauan ini, diharapkan masyarakat Kecamatan Pujananting dapat lebih tanggap, siaga, dan memiliki kesadaran kolektif dalam menjaga keamanan lingkungan selama musim kemarau. Kerja sama dan koordinasi yang baik antara pihak kepolisian, aparat pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mengurangi dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh cuaca ekstrem dan bencana alam di wilayah tersebut.

(red-jni)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |