YOGYAKARTA – Sebuah langkah maju signifikan dilakukan oleh Museum Muhammadiyah yang kini menjalin sinergi strategis dengan Bank Danamon Syariah. Kemitraan ini diwujudkan dalam peluncuran Kartu Museum Muhammadiyah, sebuah terobosan yang diharapkan dapat mempermudah akses pengunjung sekaligus memperkuat keberlanjutan pelestarian warisan sejarah Muhammadiyah.
Peresmian kartu inovatif ini dilangsungkan dengan khidmat pada Rabu (17/9) di jantung koleksi sejarah Muhammadiyah, Museum Muhammadiyah, yang berlokasi di kompleks Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Acara sakral ini disaksikan langsung oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dadang Kahmad.
Muchlas MT, yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pustaka Informasi sekaligus Rektor UAD, menjelaskan bahwa Kartu Museum Muhammadiyah ini bukan sekadar alat pembayaran tiket masuk. Kartu ini dirancang multifungsi, memfasilitasi berbagai jenis transaksi lain, memberikan kemudahan yang lebih luas bagi para pengunjung setia museum.
Lebih jauh, Muchlas MT mengungkapkan visi pengembangan Museum Muhammadiyah yang terus berinovasi. “Kami akan terus menambah fasilitas demi kenyamanan pengunjung, termasuk kehadiran kafe yang akan segera hadir. Kami juga berupaya keras melengkapi museum dengan segala kebutuhan yang relevan bagi pengunjung, ” ujarnya, menunjukkan komitmennya untuk menjadikan museum sebagai destinasi yang interaktif dan nyaman.
Dadang Kahmad, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan apresiasi mendalam atas peluncuran kartu ini. Beliau menekankan signifikansi kartu tersebut sebagai bagian dari upaya Muhammadiyah dalam menjaga denyut nadi gerakan dakwah persyarikatan. “Lebih dari itu, museum ini adalah jantung sejarah kita. Ia menyimpan cerita para pendahulu kita yang dengan segala keterbatasan berani mendirikan sebuah gerakan yang kini berusia lebih dari seratus tahun, ” ungkapnya penuh haru.
Keberadaan Museum Muhammadiyah, menurut Dadang Kahmad, memiliki peran fundamental dalam mengikat tali ukhuwah dan melestarikan akar sejarah Muhammadiyah. Tujuannya jelas: menyebarkan kebaikan dan rahmat Islam ke seluruh penjuru alam, dengan pondasi identitas yang kokoh dan visi yang sama.
Sebagai seorang Guru Besar Sosiologi Agama, Dadang Kahmad menambahkan bahwa museum adalah tempat untuk merenungi dan mengambil hikmah dari setiap perjuangan para pendahulu. Pelajaran dari masa lalu, imbuhnya, adalah bekal terpenting untuk menghadapi tantangan masa depan dengan lebih siap.
Seluruh hasil yang diperoleh dari penggunaan Kartu Museum Muhammadiyah akan dialokasikan secara transparan untuk perawatan dan pengembangan museum. Dana tersebut juga akan mendukung berbagai program edukasi inovatif yang digagas oleh Museum Muhammadiyah, memastikan warisan ini terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang.
Harapan serupa akan keberlanjutan kemitraan dan manfaat yang lebih luas juga diutarakan oleh Merci Santi Adriani, Syariah Funding Business Head Bank Danamon Syariah. “Kami berharap kemitraan ini dapat berlangsung lebih panjang, sehingga memberi kemanfaatan lebih banyak, ” tuturnya, menandakan antusiasme untuk terus berkontribusi. (PERS)