Kepala Desa dan Kepala Kelurahan Visioner, Herman Djide: Desa dan Lurah Cepat Maju

5 hours ago 3

PANGKEP SULSEL - Seorang kepala desa dan Kepala Kelurahan bisa memajukan desa dan lurahnya dengan cepat jika mampu membaca potensi lokal dan menggerakkan warganya. Langkah awal yang harus dilakukan adalah memetakan kekuatan desa dan kelurahan, mulai dari pertanian, peternakan, kerajinan hingga potensi wisata. Dengan pengelolaan dana desa yang transparan, kepercayaan warga akan tumbuh sehingga program pembangunan mudah dijalankan. Gotong royong pun menjadi kunci, karena dengan kebersamaan banyak pekerjaan bisa diselesaikan tanpa menunggu bantuan luar.

Selanjutnya, kepala desa dan kepala kelurahan perlu fokus pada penguatan ekonomi warga melalui BUMDes, pelatihan keterampilan, serta pengolahan hasil tani menjadi produk bernilai tinggi. Perbaikan infrastruktur dasar seperti jalan tani, irigasi, air bersih, dan akses internet akan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan kepemimpinan yang jujur, tegas, dan berpihak pada rakyat, desa bisa mandiri, berdaya saing, dan menjadi contoh kemajuan bagi daerah sekitarnya.

Kalau seorang kepala desa dan Kelurahan mau desa dan lurahnya cepat maju, kuncinya ada pada kepemimpinan, pengelolaan potensi lokal, dan pemberdayaan warganya. Berikut saya buatkan langkah-langkah konkrit:

Peta Jalan Kepala Desa dan kepala keluraha Cepat Majukan Des

1. Pemetaan Potensi Desa (0–3 bulan)

Buat data lengkap: jumlah penduduk, mata pencaharian, lahan pertanian, hasil kebun, peternakan, kerajinan, hingga potensi wisata.

Identifikasi masalah utama (contoh: pengangguran, sawah sering menganggur, jalan rusak, atau harga hasil tani murah).

Bentuk Tim Desa Maju berisi tokoh masyarakat, pemuda, dan perempuan.

2. Tata Kelola Transparan & Gotong Royong (0–6 bulan)

Gunakan dana desa secara transparan, umumkan anggaran di papan informasi.

Ajak warga kerja bakti rutin: bersih desa, tanam pohon, perbaikan jalan kecil.

Bangun kepercayaan masyarakat bahwa pemerintah desa hadir untuk mereka.

3. Gerakkan Ekonomi Produktif (6–12 bulan)

Dorong usaha kecil berbasis lokal: pupuk organik, olahan hasil tani (ubi jadi keripik/susu, kelapa jadi minyak, ikan jadi abon).

Bentuk BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) untuk kelola usaha bersama (contoh: toko sembako murah, penggilingan padi, simpan pinjam).

Kembangkan pasar desa atau kerja sama pemasaran online.

4. Pendidikan & SDM (1–3 tahun)

Adakan pelatihan keterampilan: pertanian modern, beternak, pengolahan makanan, digital marketing.

Bangun atau perkuat PAUD, taman baca, dan pelatihan komputer bagi pemuda.

Ajak guru, mahasiswa KKN, atau LSM untuk bantu program belajar.

5. Infrastruktur Dasar (1–5 tahun)

Prioritaskan perbaikan jalan tani, irigasi, penerangan, dan air bersih.

Bangun sarana olahraga dan ruang kreatif untuk anak muda.

Sediakan akses internet gratis di balai desa untuk membuka peluang digital

6. Kesehatan & Lingkungan (berjalan paralel)

Gerakkan posyandu aktif, program kebun gizi, dan air bersih.

Ajak warga kelola sampah (kompos, bank sampah, atau ecobrick).

Tanam pohon produktif di lahan kosong (mangga, kelapa, pisang).

7. Branding & Wisata Desa (2–5 tahun)

Angkat ciri khas desa: kuliner, kerajinan, kebun, rawa, atau panorama alam.

Buat event tahunan (festival panen, lomba tradisi, wisata edukasi sekolah

Gunakan media sosial desa untuk promosi.

8. Kemandirian & Jejaring (5 tahun ke atas)

Desa punya pemasukan rutin dari BUMDes, wisata, atau hasil kebun.

Jalin kerja sama dengan kabupaten, kampus, hingga swasta.

Bangun desa yang tidak tergantung bantuan pusat tapi punya arus uang mandiri.

Kunci keberhasilan kepala desa cepat majukan desa:

Jujur dan transparan (agar rakyat percaya).

Fokus pada potensi lokal (jangan ikut-ikutan).

Libatkan warga (gotong royong, pemberdayaan, bukan hanya proyek).k

Bangun usaha desa (agar ada pemasukan mandiri selain dana desa).

Pangkep 7 September 2025

Herman Djide 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |