Mataram, NTB – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Kombes Pol Budi Purwatiningsih, S.E., M.H., peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan ke-63 Tahun 2025, menggagas proyek perubahan bertajuk “Pengembangan Knowledge Management System (KMS) sebagai Strategi Nasional Penanggulangan Kejahatan Pangan.”
Gagasan tersebut disampaikan saat pelaksanaan penelitian di Polda NTB pada 10 September 2025 lalu, yang merupakan bagian dari rangkaian kajian di beberapa daerah di Indonesia.
Menurut Kombes Pol Budi, sektor pangan merupakan salah satu bidang paling rentan terhadap tindak kriminalitas, mulai dari penyalahgunaan pupuk bersubsidi, pengoplosan beras, permainan harga di tingkat petani, hingga penyimpangan dalam distribusi bahan pangan.
“Masalah kejahatan pangan bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga menyangkut kesejahteraan masyarakat dan stabilitas negara. Karena itu, diperlukan strategi nasional yang berbasis pengetahuan dan teknologi, ” jelasnya.
Ia menilai, lemahnya koordinasi antar lembaga, tidak tersedianya basis data terintegrasi, serta rendahnya literasi keamanan pangan menjadi penyebab utama sulitnya penanggulangan kejahatan di sektor tersebut.
Untuk menjawab persoalan itu, Kombes Pol Budi mengusulkan penerapan Knowledge Management System (KMS) sebagai solusi sistemik berbasis digital.
“KMS dirancang untuk menghimpun, mengelola, dan menyebarluaskan pengetahuan yang relevan kepada aparat penegak hukum maupun masyarakat. Sistem ini akan didukung oleh teknologi digital, sistem pelaporan terpadu, serta platform edukatif, ” tegasnya.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa proyek ini akan diimplementasikan dalam tiga tahap, yakni jangka pendek, menengah, dan panjang. Tahapan tersebut meliputi pembentukan regulasi, pengembangan aplikasi, pelatihan lintas sektor, serta integrasi sistem ke dalam kelembagaan Polri.
Ia berharap, implementasi KMS dapat memperkuat sinergi lintas sektor dalam menciptakan ekosistem pangan yang aman, transparan, dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional.
“KMS bukan hanya sistem data, tapi juga alat untuk membangun kesadaran kolektif bahwa keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama, ” pungkasnya.(Adb)















































