Membangun Opini untuk Diplomasi : Selamatkan Bumi, Lawan Keserakahan Negara dan Dunia Usaha

1 month ago 10

JAKARTA - Buku Membangun Opini untuk Diplomasi, karya Profesor Daniel Murdiyarso, guru besar FMIPA IPB ini, merupakan kumpulan opini rekam jejak diplomasi Indonesia pada perubahan iklim dan lingkungan hidup dalam rentang waktu 20 tahun.

Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono dalam kata pengantar mengemukakan, buku ini memberi pemahaman, tantangan dan pilihan, termasuk dampak dari kebijakan yang terkait dengan perubahan iklim, kelestarian hutan dan lingkungan. 

"Mencatat ide, harapan dan hasil proses negosiasi di COP-11, Conference of Parties tahun 2005 di Montreal, Kanada sampai COP-29 tahun 2024, dari perpektif akademisi. Dalam 2 dasawarsa itu, banyak kisah perundingan yang direkam dari heroik sampai kekecewaan dan kegagalan karena menemui jalan buntu. Kemauan politik menjadi sorotan di sebagian besar perundingan karena siapanpun juru rundingnya, topik apapun yang dibahas, kepentingan nasioal selalu mengemuka, papar Daniel, ketika bedah buku, di ruang serbaguna Perpustakaan Nasional RI, di Jakarta, Kamis (21/08/2025)..

Daniel Murdiyarso yang juga ketua Asosiasi Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) mengedepankan bukti ilmiah dalam berbagai isu yang kontroversial seperti perubahan iklim, kebakaran hutan dan lahan, marginalisasi dan tata kelola sumber daya alam.

Selain mengajar dan membimbing penelitian mahasiswa di almamaternya, dia juga sebagai Principal Scientist di Center for International Forestry Research (CIFOR).

Dubes RI untuk Norwegia dan Islandia (2018-2023), Todung Mulya Lubis, salah seorang pembicara, mengatakan hutan hancur untuk kapitalisme, menimbulkan kerusakan ekologis dan yang menikmatinya kapitalisme.

Buku setebal 246 halaman ini, terbagi dalam 4 bagian : Bagian I Kemauan Politik, Bagian II Bermain Api, Bagian III Tertangkap Basah, Bagian IV Mengambil Posisi, diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas 2025. (AA)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |