Menembus Kabut Nenggeyagin: Satgas Yonif 408/Sbh Satukan Iman dan Hati Bersama Warga Papua

3 hours ago 1

NENGGEYAGIN - Di tengah kabut tipis yang menyelimuti pegunungan Papua, suara doa dan pujian menggema dari sebuah gereja sederhana di Pos Nenggeyagin, Distrik Wano Barat, Minggu (28/9/2025). Hari itu, para prajurit Satgas Mobile Yonif 408/Sbh meletakkan senjata dan bersatu dalam doa bersama masyarakat menghadirkan suasana teduh yang penuh kehangatan dan kekeluargaan.

Ibadah bersama ini bukan sekadar kegiatan rohani, melainkan wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Di balik seragam loreng, tersimpan ketulusan hati untuk hadir mendukung kehidupan spiritual masyarakat, menebar kasih, dan menanamkan benih kedamaian di tanah Papua.

Komandan Pos (Danpos) Nenggeyagin, Lettu Inf Subur, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dari misi Satgas.

“Kami ingin kebersamaan ini terus terjalin. Dengan beribadah bersama, kami saling menguatkan iman, mempererat persaudaraan, dan menjaga kedamaian di tanah Papua. Kehadiran kami bukan hanya untuk keamanan, tetapi juga untuk menjadi bagian dari kehidupan rohani masyarakat, ” ujarnya dengan penuh ketulusan.

Doa yang Menyatukan Hati

Suasana ibadah dipenuhi rasa haru dan syukur. Para tokoh gereja dan warga Nenggeyagin menyambut kehadiran prajurit dengan sukacita. Mereka merasakan kedamaian dan kekuatan baru ketika duduk berdampingan dengan para penjaga perbatasan.

“Kehadiran Bapak-Bapak TNI dalam ibadah memberi kami rasa aman dan semangat. Mereka bukan hanya pelindung, tapi juga saudara kami dalam iman, ” ungkap salah satu tokoh masyarakat dengan mata berkaca-kaca.

Di tengah keterbatasan dan tantangan alam, momen spiritual seperti ini menjadi pengingat bahwa kekuatan terbesar bangsa lahir dari doa, persaudaraan, dan cinta kasih antar sesama.

Humanisme dan Spiritualitas, Kunci Kedamaian Papua

Langkah humanis Satgas Yonif 408/Sbh ini mendapat apresiasi penuh dari Panglima Komando Operasi TNI (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto. Ia menegaskan bahwa pendekatan spiritual menjadi bagian penting dalam membangun kedekatan antara TNI dan rakyat di Papua.

“Apa yang dilakukan prajurit Yonif 408/Sbh adalah wujud nyata operasi TNI yang mengedepankan sisi kemanusiaan dan spiritualitas. Kehadiran mereka di gereja bukan sekadar tugas, tapi panggilan hati, ” tegasnya.

Mayjen Lucky menambahkan,

“Di balik seragam loreng, ada hati yang tulus mengabdi. Kemanunggalan TNI dan rakyat adalah fondasi kuat untuk mewujudkan Papua yang damai, sejahtera, dan penuh harapan.”

TNI Hadir, Negara Tak Pernah Absen

Ibadah bersama di Nenggeyagin menjadi simbol kehadiran negara yang tidak hanya dalam bentuk perlindungan fisik, tetapi juga melalui dukungan spiritual dan emosional. Para prajurit menjadi pelita di tengah kabut, penjaga kedaulatan yang juga menyebarkan kasih dan kedamaian.

Di tanah yang keras dan jauh dari hiruk pikuk kota, Satgas Yonif 408/Sbh membuktikan bahwa kekuatan sejati TNI bukan hanya pada senjata, melainkan pada kemampuan menyentuh hati rakyat dan menyalakan harapan.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Priharton

Read Entire Article
Karya | Politics | | |