PAPUA - Di tengah hamparan hijau Pegunungan Papua, di Kampung Sokamu, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, semangat kemerdekaan Indonesia ke-80 dirayakan dengan cara yang begitu menyentuh. Tak ada hingar-bingar kota, namun ada tawa anak-anak, senyum tulus warga, dan pelukan hangat prajurit TNI dalam perayaan yang sarat makna bersama Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir, Rabu (6/8/2025).
Sejak pagi, nuansa merah putih telah memenuhi kampung. Bendera kecil dikibarkan di depan rumah warga, dan senyum-senyum merekah ketika para prajurit Marinir membuka posko pengobatan gratis. Warga berdatangan satu per satu, diperiksa kesehatannya oleh prajurit yang dengan sigap sekaligus penuh kehangatan memberikan layanan kesehatan dan pengobatan.
Tidak hanya itu, sorak-sorai anak-anak menghidupkan suasana ketika lomba-lomba tradisional digelar. Balap karung, tarik tambang, hingga permainan khas kampung dimainkan bersama. Tawa yang pecah di udara tak hanya jadi hiburan, tapi menjadi pengingat bahwa kemerdekaan bukan hanya milik mereka yang tinggal di pusat kota, tapi juga hak mereka yang hidup jauh di ujung negeri.
Puncak kegiatan ini terjadi saat makan siang bersama. Di meja sederhana dari kayu dan terpal, prajurit dan warga duduk bersisian. Nasi, ikan bakar, sayur-sayuran lokal disajikan, namun yang paling terasa adalah hidangan persaudaraan yang hangat dan tulus.
Dansatgas Yonif 1 Marinir, Letkol Marinir Siswanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan persembahan dari prajurit TNI untuk rakyat, sebagai bentuk pengabdian yang tidak hanya dibuktikan dengan senjata, tapi juga kasih sayang dan kemanusiaan.
“Kami hadir di sini bukan sekadar menjaga perbatasan, tapi untuk menjalin hati dengan rakyat. Karena kekuatan Indonesia terletak pada persatuan dan kebersamaan dari Sabang sampai Merauke, ” ujar Letkol Siswanto.
Sementara itu, Panglima Komando Operasi TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, turut memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut.
“Apa yang dilakukan para prajurit Marinir di Yahukimo adalah perwujudan sejati dari nilai-nilai kemerdekaan. Tidak cukup hanya dengan upacara, kemerdekaan harus dirasakan langsung oleh rakyat. Dengan sinergi antara TNI dan masyarakat, kita bangun Indonesia dari pinggiran, ” tegasnya.
Perayaan HUT RI ke-80 di Kampung Sokamu menjadi simbol bahwa di daerah-daerah terpencil, kemerdekaan justru terasa paling murni. Bukan karena megahnya perayaan, tetapi karena hadirnya kasih, perhatian, dan rasa memiliki antar anak bangsa.
Dari Kampung Sokamu, sebuah pesan mengalir untuk seluruh negeri: Indonesia adalah rumah bagi semua, dan TNI adalah bagian dari rakyat, untuk rakyat, bersama rakyat.
Verifikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono