PAPUA - Di tengah sunyi pegunungan Papua, di pelosok Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, seberkas cahaya nasionalisme kembali bersinar. Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Satgas Pamtas Mobile Yonif 142/Kesatria Jaya (KJ) bersama masyarakat setempat menggelar pengibaran bendera Merah Putih sebuah momen sakral yang menggugah rasa cinta tanah air dari lubuk hati terdalam.
Meski sederhana, upacara pengibaran bendera yang dilaksanakan pada awal Agustus 2025 itu terasa begitu khidmat dan menyentuh. Di tengah medan yang terjal dan akses yang terbatas, para prajurit dan warga berdiri tegap, menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dengan penuh semangat. Tak ada panggung megah, hanya bumi Papua yang suci, namun keberadaan Merah Putih yang berkibar tinggi di langit Sinak menjadi simbol kembalinya harapan dan persatuan.
Seorang tokoh masyarakat setempat tak kuasa menyembunyikan rasa haru.
"Sudah lama kami tidak melihat bendera Merah Putih berkibar di kampung ini. Tapi hari ini, kami bangga. Bendera itu kembali naik di langit Papua, dan hati kami bergetar. Ini membuktikan bahwa kami adalah bagian dari Indonesia, ” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Tak hanya pengibaran bendera, Satgas Yonif 142/KJ juga mengadakan kegiatan menyanyikan lagu-lagu perjuangan, lomba anak-anak, hingga sesi edukasi kebangsaan yang melibatkan seluruh kalangan—dari orang tua hingga generasi muda. Suasana penuh kebersamaan itu menjadi gambaran nyata bahwa Papua tidak pernah absen dalam merayakan kemerdekaan.
Dansatgas Yonif 142/KJ, Mayor Inf Dicky Sakti Maulana, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian TNI dalam menjaga kedaulatan hingga ke titik terluar dan terjauh Indonesia.
“Bendera ini mungkin telah lama tidak berkibar di tanah yang indah ini. Tapi cinta pada tanah air tak pernah padam. Kini, Merah Putih kembali berdiri tegak di langit Papua. Saya salut dan hormat kepada anak-anak Papua yang berani mengibarkan bendera, kepada para orang tua yang kembali percaya, dan kepada seluruh rakyat yang menunjukkan bahwa persatuan itu nyata, ” ungkapnya dengan penuh semangat.
Lebih dari sekadar seremoni, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan tidak hanya milik kota besar, tetapi juga milik setiap jengkal tanah Indonesia termasuk Papua. Di tengah berbagai tantangan, semangat kebangsaan yang dihidupkan oleh Satgas dan masyarakat menjadi energi untuk membangun masa depan yang lebih adil, damai, dan sejahtera.
Pengibaran Merah Putih di Sinak adalah bukti bahwa cinta Indonesia tak pernah mengenal batas geografis. Di tanah tinggi Papua, kibaran itu bukan hanya bendera tapi lambang kehadiran negara, harapan, dan kesatuan yang tak tergoyahkan.
(PenSatgas Yonif 142/KJ)