TEMANGGUNG - Di tengah padatnya aktivitas pembangunan fisik dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 Kodim 0706/Temanggung, semangat warga Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, untuk tetap produktif tak pernah surut. Salah satu contohnya datang dari pasangan suami istri, Sugiarto dan Salimah, yang memanfaatkan waktu di sela kegiatan desa untuk memanen hasil pertanian mereka, khususnya cabai yang sedang memasuki masa panen, Kamis (7/8/2025).
Meski kampungnya menjadi pusat aktivitas program TMMD, di mana alat berat hilir mudik dan prajurit TNI bahu-membahu membangun infrastruktur bersama warga, aktivitas pertanian tetap berjalan sebagaimana mestinya. Di ladang kecil yang terletak tak jauh dari jalur utama pengecoran jalan, Sugiarto dan Salimah dengan tekun memetik cabai merah yang tumbuh subur di lahan mereka.
“Alhamdulillah, cabai kami sudah waktunya dipanen. Walau ada kegiatan TMMD, kami tetap bisa bertani. Justru kami senang, karena jalan yang sedang dibangun nantinya sangat membantu kami membawa hasil panen ke pasar, ” tutur Sugiarto dengan wajah sumringah.
Bagi warga Desa Banaran, hasil pertanian adalah sumber utama penghidupan. Selama ini, akses jalan yang rusak dan berlumpur menjadi kendala utama dalam distribusi hasil panen ke pasar terdekat. Jalan tersebut tidak hanya menghambat mobilitas ekonomi, tapi juga berdampak pada biaya produksi dan distribusi yang lebih tinggi.
“Kami sangat berterima kasih atas program TMMD ini. Semoga pengecoran cepat selesai, agar ke depannya kami tidak kesulitan lagi saat musim panen seperti ini, ” timpal Salimah sambil memungut cabai ke dalam ember biru di sampingnya.
Program TMMD Reguler ke-125 di Desa Banaran tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik seperti jalan, talud, dan jembatan, tetapi juga menyentuh aspek sosial melalui kegiatan penyuluhan, pelayanan kesehatan, dan peningkatan kesadaran warga akan pentingnya gotong royong dan kemanunggalan TNI-rakyat.
Kegiatan panen yang dilakukan oleh warga seperti Sugiarto dan Salimah mencerminkan semangat produktivitas di tengah transformasi desa. Warga tidak larut dalam suasana pembangunan, tapi justru semakin termotivasi untuk terus bekerja, berharap hasil kerja keras mereka kelak dapat dinikmati lebih maksimal berkat infrastruktur yang lebih memadai.
Pembangunan jalan cor beton sepanjang 800 meter yang menjadi fokus utama TMMD kali ini diharapkan akan menjadi titik balik kesejahteraan warga. Akses yang baik akan mempercepat distribusi hasil pertanian, menurunkan ongkos angkut, dan membuka peluang pasar yang lebih luas.
Dengan semangat TMMD, warga Banaran tidak hanya menyaksikan pembangunan, tetapi turut menjadi bagian dari proses perubahan. Jalan yang dibangun bukan sekadar sarana, melainkan jembatan harapan menuju masa depan desa yang lebih cerah dan mandiri.
(Pendim 0706/Temanggung)