Pelita dari Honai: Prajurit Pos Wuloni Satgas Yonif 700/Wyc Bawa Buku, Harapan, dan Senyum ke Anak-Anak Tuanggi

3 hours ago 2

GOME UTARA - Di tengah pegunungan Papua yang diselimuti kabut tebal dan keterpencilan, cahaya harapan itu hadir dalam wujud sederhana: buku, senyum, dan ketulusan hati. Prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (Wyc) dari Pos Wuloni melaksanakan kegiatan Binter Terbatas dengan Safari Honai di Kampung Tuanggi, Distrik Gome, Minggu (21/9/2025).

Dipimpin oleh Sertu Arjun, prajurit TNI ini tidak datang dengan hiruk pikuk atau atribut kemiliteran yang kaku. Mereka mengetuk satu per satu honai rumah adat khas Papua menyapa warga, mendengarkan keluh kesah, sekaligus merasakan denyut kehidupan masyarakat Tuanggi.

Buku sebagai Senjata Melawan Keterbelakangan

Puncak kegiatan sederhana itu adalah momen penuh haru ketika para prajurit mengeluarkan “harta karun” mereka: puluhan buku tulis, alat tulis, dan buku cerita berwarna-warni. Seketika, wajah anak-anak Tuanggi bersinar. Tawa riang mereka memecah keheningan kampung, seolah mengabarkan bahwa masa depan masih punya cahaya.

“Senjata kami bukan hanya senapan. Tugas kami bukan sekadar menjaga perbatasan. Tugas yang lebih mulia adalah memastikan anak-anak Papua bisa membaca, belajar, dan bermimpi setinggi langit. Buku-buku ini adalah amunisi untuk perang melawan ketertinggalan. Senyum mereka adalah semangat kami, ” ujar Sertu Arjun, suaranya mantap sekaligus penuh kelembutan.

Menyalakan Pelita di Ujung Papua

Komandan Pos Wuloni, Lettu Inf I Made Mertiana, menegaskan bahwa pembagian buku bukanlah hal kecil. Bagi mereka, ini adalah investasi jangka panjang bagi bangsa.

“Kekuatan sesungguhnya sebuah negara ada pada generasi mudanya. Dengan membagikan buku, kami sedang menanam bibit peradaban, menyalakan pelita ilmu pengetahuan di tengah anak-anak Papua. Ini pertahanan non-fisik yang paling mendasar. Kami tidak hanya membangun pos keamanan, tapi juga pos pendidikan untuk masa depan Papua yang lebih cerah, ” tegas Danpos Mertiana.

Lebih dari Sekadar Tugas Militer

Kegiatan Safari Honai ini sekali lagi membuktikan wajah humanis TNI di tanah Papua. Para prajurit hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, melainkan juga untuk berbagi, mengayomi, dan membangun. Buku-buku yang mereka bagikan bukan sekadar lembaran kertas, melainkan jendela dunia, jembatan mimpi, sekaligus pesan moral: tidak ada anak Papua yang boleh tertinggal dalam meraih cita-citanya.

Di balik loreng yang gagah, tersimpan hati yang lembut. Di balik senjata yang tegas, ada “senjata lain” yang jauh lebih berharga: ketulusan untuk mendidik dan membangun generasi penerus bangsa.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Priharton

Read Entire Article
Karya | Politics | | |