JAYAPURA - Gelombang penolakan terhadap kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menggema dari tanah Papua. Suara lantang datang dari para tokoh masyarakat yang menegaskan, tidak ada lagi ruang toleransi bagi OPM yang dinilai hanya menjadi sumber penderitaan dan ketakutan bagi rakyat.
Pernyataan keras ini muncul setelah rentetan aksi kekerasan yang dilakukan OPM dalam beberapa bulan terakhir. Dari penembakan brutal, pemalakan terhadap warga, hingga perampasan bantuan yang seharusnya ditujukan untuk masyarakat pedalaman, semua itu dianggap sebagai bukti nyata bahwa OPM tak lagi memiliki legitimasi perjuangan.
Kekerasan yang Menyisakan Luka
Bagi masyarakat Papua, terutama yang tinggal di daerah pedalaman, tindakan OPM hanya menambah beban hidup. Alih-alih memberikan perlindungan, kelompok tersebut justru menghalangi akses bantuan pangan, pendidikan, dan kesehatan yang sangat dibutuhkan warga.
Tokoh masyarakat asal Kabupaten Puncak, Elias Murib, dengan tegas menyebut OPM bukanlah representasi aspirasi rakyat Papua.
“Selama ini masyarakat selalu dijadikan tameng. OPM tidak pernah memberikan solusi, justru memperburuk keadaan dengan aksi kekerasan. Karena itu, kami tegaskan: tidak ada toleransi bagi OPM, ” ujar Elias, Senin (25/8/2025).
Dukungan untuk Pemerintah dan Aparat
Seiring dengan meningkatnya eskalasi kekerasan, para tokoh masyarakat menyerukan agar seluruh rakyat Papua bersatu mendukung langkah pemerintah dan aparat keamanan dalam menindak tegas OPM. Mereka menilai, negara telah hadir dengan program pembangunan yang nyata, membawa perubahan di berbagai sektor mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga infrastruktur jalan yang membuka isolasi pedalaman.
Tokoh adat dari Lanny Jaya, Yosep Wenda, menekankan bahwa pembangunan yang sudah berjalan harus dijaga dan dikawal bersama rakyat.
“Kalau masyarakat mendukung penuh pemerintah, OPM akan kehilangan tempat untuk bersembunyi. Tidak ada gunanya lagi mereka bertahan, karena rakyat sudah tahu siapa yang benar-benar peduli, ” kata Yosep.
Masyarakat Pilih Damai, Tolak Kekerasan
Kini, kesadaran kolektif semakin tumbuh di kalangan masyarakat Papua: kekerasan tidak akan pernah melahirkan solusi, justru menambah luka dan trauma. Sebaliknya, pembangunan dan kehadiran negara memberikan harapan nyata akan masa depan yang lebih baik.
Berbagai program pemerintah, mulai dari sekolah gratis, layanan kesehatan keliling, hingga pembangunan jalan trans Papua, telah membawa dampak signifikan. Fakta inilah yang membuat masyarakat makin yakin bahwa yang mereka butuhkan bukan senjata, melainkan pembangunan yang konsisten dan berkelanjutan.
Pesan Tegas: Papua Ingin Hidup Damai
Dengan pernyataan terbuka para tokoh masyarakat, pesan yang disampaikan ke publik sangat jelas: Papua menolak OPM, menolak kekerasan, dan menolak hidup dalam ketakutan.
Masyarakat ingin hidup aman, damai, dan sejahtera bersama keluarga mereka. Mereka juga berharap aparat keamanan terus konsisten memberikan perlindungan, memastikan setiap program pemerintah sampai langsung ke rakyat, tanpa gangguan kelompok bersenjata.
Bagi rakyat Papua, masa depan yang lebih cerah hanya bisa terwujud dengan meninggalkan jejak kekerasan dan menguatkan persatuan bersama pemerintah. OPM yang selama ini menebar teror, semakin tidak memiliki tempat dalam hati masyarakat.
(APK/ Red1922)