Sosialisasi di Desa Lanona, PT DSN Janjikan Dampak Positif Warga Tolak Harga Lahan Tak Sesuai 

2 hours ago 1

MOROWALI, Indonesiasatu.id - PT Dua Saudara Nikelindo (DSN) perusahaan tambang nikel melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Lanona, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Propinsi Sulawesi Tengah, Minggu (28/09/2025).

Dalam sosialisasi itu pihak manajemen perusahaan PT DSN yang diwakili bagian Geologi, Pandu B Wibowo dan Humas Umar Rasyid menyampaikan bahwa kehadiran perusahaan nantinya akan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.

"InsyaAllah kehadiran perusahaan ini akan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat, " tutur Umar Rasyid saat memulai jalannya pelaksanaan sosialisasi.

Dijelaskannya bahwa nantinya PT DSN akan banyak merekrut tenaga kerja, dimana dalam perekrutan tersebut dipastikan akan memprioritaskan perekrutan warga setempat di Desa Lanona untuk dipekerjakan di perusahaan.

Kemudian, PT DSN ini tidak hanya melakukan aktivitas dilokasi IUP tambang saja tetapi juga nantinya akan membangun jety atau terminal khusus (Tersus) perusahaan untuk mengangkut ore dari titik lokasi IUP ke pelabuhan/ area tersus.

"Jadi, kita akan banyak nanti merekrut tenaga kerja dengan memprioritaskan warga Desa Lanona ini, " cetusnya.

Selain itu, kata mantan Kadis Pertambangan Morowali itu bahwa nantinya akan ada pemberdayaan masyarakat lokal, pekerjaan yang bisa dilakukan masyarakat lokal akan diberikan termasuk untuk urusan logistik.

"Kita juga ada pemberdayaan masyarakat, tentunya ini akan kami berikan ke masyarakat Lanona yang punya kemampuan untuk mengelolanya termasuk soal urusan logistik, " janjinya.

Dalam sosialisasi itu juga disampaikan, luasan lahan IUP yang dikantongi DSN yaitu 1.500 Ha, dimana untuk area di Desa Lanona seluas 500 Ha atau 30 persen dan 1.000 Ha di Desa Bahoea Reko-Reko, Kecamatan Bungku Barat.

Pada saat dilakukan pembahasan soal ganti rugi lahan atau jual beli lahan, mendapatkan penolakan dari masyarakat dikarenakan harga lahan yang ditawarkan pihak DSN sangat rendah yakni Rp.3.000/Meter atau Rp.30 juta/Ha, sangat jauh dari harga pasaran.

"Soal harga lahan mengacu pada NJOP yakni senilai Rp.3.000/Meter atau 30 juta/Ha, ini tawaran kami, " pungkas Umar Rasyid.

Mengetahui hal itu, sontak saja warga sorak riuh teriak menolak tawaran tersebut, harga jual beli lahan yang ditawarkan pihak DSN sangat tak masuk akal, apalagi posisi Desa Lanona berada di Kecamatan Bungku Tengah, wilayah Ibukota Kabupaten Morowali.

"Kami warga menolak, harga lahan yang ditawarkan DSN sangat tak masuk akal. acuan NJOP untuk kepentingan pemerintah atau umum, bukan untuk perusahaan. Adapun yang jadi acuan adalah berdasarkan kesepakatan antar masyarakat dengan pihak perusahaan bukan NJOP, " ucap Papa Beye saat menyangga penyampaian pihak DSN dan langsung mendapatkan pernyataan sepakat dari ratusan warga yang hadir di sosialisasi tersebut.

Demikian warga lainnya menolak hal tersebut. Selain harga rendah, luasan lahan yang direncanakan hanya 500 Ha di lokasi APL. Timbul tanda tanya, siapa-siapa saja warga yang nantinya akan memperolehnya. Hal ini dinilai berpotensi memicu konflik sosial, padahal jika nantinya terjadi dampak negatif akibat aktivitas perusahaan, maka semua masyarakat Desa Lanona yang akan merasakan.

Terkait harga lahan, masyarakat Desa Lanona meminta minimal harga Rp.50.000/Meter atau 500 juta/Ha. Setelah dilakukan diskusi panjang tak diperoleh kesepakatan karena pihak DSN bersikukuh dengan acuan NJOP, akhirnya diputuskan akan kembali melakukan pertemuan membahas soal harga lahan.

"Bapak/ibu, terkait harga lahan ini akan kita jadwalkan lagi untuk mediskusikan kesepakatan yang akan kita capai di pertemuan selanjutnya, " ucap Kades Lanona, Amir A Gumbala setelah membacakan sebagian nama-nama kepemilikan sertifikat dan sisanya direncanakan pembuatan SKT.

Dalam sosialisasi itu, dari Forkopimcam Bungku Tengah berharap hadirnya perusahaan DSN di Desa Lanona akan membawa dampak ekonomi yang berkeadilan bagi masyarakat dan tidak menimbulkan hal-hal tidak diinginkan.

Sosialisasi ini dihadiri Camat Bungku Tengah, Sudarmin Latuwo, Danramil Bungku Tengah, Kapten Abd Rahman, Kapolsek Bungku Tengah, AKP Andi Rusdy, Kades Lanona bersama perangkatnya, pihak perusahaan DSN serta ratusan masyarakat Desa Lanona.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |