PAPUA - Suasana hangat dan penuh tawa menggema di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, saat Pos Julukoma Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 732/Banau menggelar perlombaan rakyat lari karung dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Rabau (6/8/2025).
Kegiatan yang dipimpin oleh Komandan Pos Letda Inf Dismas ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana mempererat hubungan antara prajurit TNI dan warga masyarakat Julukoma yang tinggal di wilayah perbatasan. Lomba diikuti oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang tua, dengan semangat tinggi dan penuh kegembiraan.
Membangun Semangat Nasionalisme dari Akar Rumput
Dalam keterangannya, Letda Inf Dismas menjelaskan bahwa kegiatan tersebut digelar sebagai bentuk pendekatan yang humanis sekaligus memperkuat rasa kebangsaan masyarakat di daerah terpencil.
“Lomba ini bukan sekadar hiburan. Ini adalah cara kami membangun silaturahmi yang lebih hangat dengan masyarakat, memperkuat rasa cinta tanah air, dan menyemarakkan semangat kemerdekaan di ujung timur Indonesia, ” ujarnya.
Anak-anak tampak bersorak saat teman-temannya berlomba, sementara para orang tua tersenyum bangga melihat keceriaan yang jarang mereka rasakan dalam keseharian yang penuh tantangan.
Kebersamaan yang Menyatukan
Kegiatan sederhana seperti ini membawa makna mendalam bagi masyarakat. Bagi mereka, momen 17 Agustus bukan hanya upacara formal, tetapi juga kesempatan untuk merayakan kebersamaan, menyuarakan harapan, dan mengenang semangat para pahlawan.
Letkol Inf Muhammad Nurul Chabibi, S.H., Dansatgas Yonif 732/Banau, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif prajuritnya.
“Saya sangat bangga dengan kepedulian dan kreativitas prajurit di Pos Julukoma. Kegiatan seperti ini penting untuk menumbuhkan kembali semangat nasionalisme di masyarakat, terutama mereka yang tinggal jauh dari pusat pemerintahan. Sinergi TNI dan rakyat harus terus dijaga dalam bingkai NKRI, ” tegasnya.
Rakyat Senang, TNI Hadir
Salah satu warga Julukoma mengungkapkan rasa senangnya bisa terlibat dalam kegiatan yang bersahaja namun berkesan itu.
“Kami jarang punya acara seperti ini. Tapi bersama Bapak-Bapak TNI, kami merasa dekat. Kami senang dan bangga bisa ikut merayakan HUT RI meski dari kampung kecil ini, ” ujarnya dengan mata berbinar.
Kegiatan seperti ini menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan tidak hanya berkibar di ibu kota, tapi juga hidup dan tumbuh di desa-desa perbatasan. TNI hadir tidak hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai sahabat rakyat—menghibur, membimbing, dan menyatukan.
(PenSatgas Yonif 732/Banau)