JAKARTA - Upaya Bulog dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di seluruh penjuru negeri menunjukkan hasil gemilang. Perusahaan Umum (Perum) Bulog mencatat bahwa penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah mencapai angka fantastis, mendekati 400 ribu ton hingga saat ini.
"Penyalurannya sampai dengan hari ini lebih kurang sudah masuk hampir 400 ribu ton, " ungkap Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, di Jakarta pada Minggu (14/09/2025).
Beras SPHP ini didistribusikan melalui berbagai kanal yang menjangkau masyarakat luas. Mulai dari para pengecer di pasar tradisional, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes), gerai ritel modern, hingga jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) milik Bulog. Tak hanya itu, Bulog juga aktif menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang serentak dilaksanakan di berbagai daerah, semakin memastikan ketersediaan beras terjangkau bagi masyarakat.
Dampak positif dari penyaluran beras SPHP ini terlihat nyata dalam pengendalian inflasi. Angka kabupaten/kota yang mengalami inflasi berhasil ditekan dari 214 menjadi hanya 100 wilayah.
Bulog menargetkan penyaluran beras SPHP sebesar 1, 3 juta ton hingga akhir tahun ini, dengan harapan distribusi harian mencapai 6 ribu ton. "Target yang 1, 3 juta ton tersebut, Insya-Allah bisa terpenuhi oleh Bulog, " kata Rizal dengan optimis.
Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, per hari ini, realisasi penyaluran beras SPHP telah mencapai 26.071 ton, atau sekitar 16, 9 persen dari target. Rinciannya, 55, 32 persen disalurkan melalui mitra pengecer, 5, 51 persen melalui GPM, dan 22, 27 persen melalui kegiatan lainnya. "Jadi menurut kami ini sudah cukup baik, dalam arti sudah luar biasa, khususnya yang melalui mitra pengecer, " apresiasi Rizal.
Beras SPHP yang didistribusikan Bulog berasal dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Harga jualnya pun ditetapkan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku: Rp12.500 per kilogram untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, Sulawesi), Rp13.100 per kilogram untuk zona 2 (Sumatera selain Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan), dan Rp13.500 per kilogram untuk zona 3 (Maluku, Papua).
Saat ini, total stok CBP yang tersimpan di gudang Bulog mencapai 3, 9 juta ton. Mayoritas, sekitar 2, 95 juta ton atau 75 persen di antaranya, merupakan hasil pengadaan dari dalam negeri. Sisanya merupakan pengadaan dari luar negeri yang dilaksanakan berdasarkan penugasan pemerintah pada 2024. (PERS)