PAPUA - Di tengah dinginnya udara dataran tinggi Papua, hangatnya semangat kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 membara dengan penuh sukacita di Alun-Alun Kota Ilaga. Langit biru yang membentang menjadi saksi bagaimana rakyat dan prajurit TNI bersatu dalam suka cita, menciptakan pesta rakyat yang bukan hanya meriah, tetapi juga sarat makna. Kamis 7 Agustus 2025.
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI tahun ini terasa sangat istimewa bagi masyarakat Ilaga. Dipenuhi tawa anak-anak, sorakan pemuda, dan senyum para orang tua, lomba-lomba rakyat seperti tarik tambang, balap karung, hingga makan kerupuk menjadi wadah kebersamaan yang mempersatukan semua kalangan.
Namun lebih dari itu, perayaan ini memiliki makna yang lebih dalam: kebersamaan dan kepercayaan yang tumbuh antara masyarakat dan prajurit TNI, yang selama ini bertugas menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah Papua.
Prajurit TNI Hadir Tak Hanya Mengamankan, Tapi Juga Membaur dan Menghibur
Dalam perayaan tersebut, Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC) melalui Pos Komando Satuan Tugas (Kosatgas) tak hanya hadir sebagai penjaga keamanan. Mereka ikut menjadi bagian dari kegembiraan rakyat. Dipimpin oleh Letda Inf Jackrist Hormati, S.Tr.Han., para prajurit turun langsung ke tengah-tengah warga, membantu jalannya lomba, memberikan semangat kepada peserta, dan bahkan ikut bercanda bersama anak-anak.
“Kami hadir di sini bukan hanya untuk menjaga ketertiban, tetapi juga untuk menjadi bagian dari perayaan. Kami ingin masyarakat merasakan bahwa TNI adalah bagian dari mereka bersama dalam suka maupun duka, ” ujar Letda Jackrist dengan penuh semangat.
Kehadiran prajurit TNI yang membaur dan membangun kehangatan itu menciptakan suasana yang akrab dan damai. Hubungan antara aparat keamanan dan warga tidak lagi sekadar formal, tetapi bertransformasi menjadi persaudaraan yang tulus dan saling percaya.
Suara Masyarakat: Bahagia dan Bangga Bersama TNI
Tokoh masyarakat Ilaga, Bapak Yonas Murib, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Lomba-lomba seperti ini menghidupkan kembali semangat kebersamaan kami. Anak-anak, pemuda, sampai para orang tua bisa tertawa dan merayakan kemerdekaan tanpa rasa takut. Terima kasih kepada TNI yang bukan hanya menjaga, tetapi juga hadir sebagai bagian dari masyarakat, ” tuturnya sambil tersenyum.
Kehadiran TNI yang begitu membumi dan humanis membuktikan bahwa keamanan bukan hanya soal senjata, tetapi juga soal kepercayaan yang dibangun lewat kebersamaan dan rasa saling menghargai.
Kemanunggalan TNI dan Rakyat: Pilar Kokoh Papua yang Damai
Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, dalam pernyataannya menegaskan bahwa kegiatan seperti ini adalah cerminan nyata dari wajah sejati TNI di wilayah-wilayah terpencil.
“Di balik perayaan kemerdekaan, ada nilai besar tentang persatuan dan persaudaraan. Prajurit kami bukan hanya penjaga kedaulatan, tetapi juga sahabat rakyat. Di Ilaga, mereka hadir untuk merayakan, berbagi tawa, dan memperkuat rasa kebangsaan, ” tegas Mayjen Lucky.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan kemasyarakatan seperti ini adalah strategi jangka panjang untuk membangun stabilitas yang berkelanjutan di Papua.
Kemerdekaan di Ilaga: Bukan Hanya Upacara, Tapi Perayaan Jiwa
Perayaan HUT ke-80 RI di Ilaga menjadi lebih dari sekadar acara tahunan. Ia berubah menjadi momen perekat bangsa, di mana bendera merah putih tak hanya berkibar di tiang, tetapi juga dalam hati setiap warga yang hadir. Semangat nasionalisme yang sempat meredup di tengah tantangan, kini menyala kembali, berkat sinergi dan ketulusan antara rakyat dan aparat.
Di Tanah Papua, kemerdekaan tahun ini dirayakan dengan cara yang paling bermakna—bukan dengan megahnya panggung atau gemerlapnya dekorasi, tapi lewat tawa yang jujur, lomba yang sederhana, dan kebersamaan yang tak ternilai.
Dan di antara mereka, para prajurit TNI berdiri bukan sebagai penjaga jarak, tetapi sebagai penjaga harapan.
Sumber:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono