PAPUA - Di tengah bentangan alam Papua yang menawan namun penuh tantangan, prajurit TNI dari Satgas Yonif 142/KJ memperlihatkan wajah lain dari tugas pengabdian mereka. Bukan sekadar menjaga keamanan dan kedaulatan negara, kali ini mereka hadir di Kampung Gigobak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, untuk mengajarkan sesuatu yang sederhana, tetapi sarat makna: menanam talas.
Pada Minggu, 31 Agustus 2025, prajurit TNI turun langsung ke ladang bersama warga. Dengan cangkul di tangan dan bibit di genggaman, mereka membaur tanpa sekat, menularkan ilmu pertanian yang bisa menjadi bekal jangka panjang bagi masyarakat lokal. Talas, yang sejak lama menjadi pangan pokok masyarakat Papua, kembali diberdayakan sebagai simbol kemandirian dan harapan baru.
Talas, Bukan Sekadar Makanan
Bagi masyarakat Papua, talas bukan hanya sekadar bahan pangan. Ia adalah bagian dari identitas, simbol keberlangsungan hidup, sekaligus warisan leluhur yang mengikat generasi. Itulah mengapa langkah TNI ini bukan semata soal bercocok tanam, melainkan juga usaha menghidupkan kembali nilai budaya yang nyaris tergeser.
Lettu Inf Sujayadi, Pa Psi Yonif 142/KJ, yang memimpin kegiatan ini, menegaskan misi di balik program sederhana tersebut.
“Menanam talas bukan hanya menanam pangan, tetapi juga menanam masa depan. Kami ingin masyarakat Papua semakin kuat, mandiri, dan tidak bergantung pada pasokan luar. Semua bisa dimulai dari tanah mereka sendiri, ” ujarnya penuh semangat.
Sentuhan Humanis Prajurit
Proses belajar menanam talas berlangsung hangat. Para prajurit mengajarkan cara memilih bibit terbaik, mengolah tanah, hingga perawatan yang benar agar hasil panen lebih maksimal. Masyarakat pun antusias. Setiap langkah kecil terasa berarti, karena di dalamnya ada harapan agar warga bisa memenuhi kebutuhan pangan tanpa harus bergantung penuh pada distribusi logistik yang kerap terkendala kondisi geografis.
Lebih dari itu, kegiatan ini memperlihatkan sisi humanis TNI yang selalu digaungkan sebagai Tentara Rakyat tentara yang tidak hanya memanggul senjata, tetapi juga turun tangan dalam setiap denyut kehidupan masyarakat.
Apresiasi Pangkoops Habema
Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, mengapresiasi langkah prajuritnya. Baginya, kegiatan ini mencerminkan jati diri TNI yang sesungguhnya.
“Apa yang dilakukan Satgas Yonif 142/KJ adalah bukti bahwa TNI bukan hanya menjaga kedaulatan, tapi juga hadir membantu kesulitan rakyat. Pendekatan sosial dan kemanusiaan inilah yang bisa menjadi solusi nyata untuk membangun kepercayaan sekaligus ikatan yang kuat dengan masyarakat Papua, ” tegasnya.
Ia menambahkan, inisiatif semacam ini adalah bentuk investasi jangka panjang untuk menghadirkan perdamaian dan kemakmuran di Papua.
Lebih dari Sekadar Tugas Militer
Langkah prajurit Satgas Yonif 142/KJ di Gigobak membuktikan bahwa kehadiran TNI di Papua tak selalu identik dengan operasi militer. Ada sisi empati, gotong royong, dan kepedulian yang mengalir dalam setiap program. Bibit talas yang ditanam hari itu bukan hanya tumbuh menjadi pangan, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan antara TNI dan rakyat.
Seiring berjalannya waktu, talas-talas itu akan tumbuh subur. Dan bersama dengan itu, tumbuh pula keyakinan bahwa Papua bisa berdiri tegak di atas kemandirian pangan, ketahanan sosial, serta persatuan dengan seluruh rakyat Indonesia.
Harapan baru kini bersemi di Gigobak dari ladang sederhana, dari tanah Papua, dan dari tangan-tangan yang menanam bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono