Tragedi di Asmat: Warga Suku Agats Tewas Sadis Akibat Teror OPM yang Tunggangi Demonstrasi

3 hours ago 2

ASMAT - Duka mendalam menyelimuti masyarakat Kabupaten Asmat setelah seorang warga Suku Agats tewas secara mengenaskan akibat ulah kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Peristiwa ini terjadi pasca demonstrasi yang ditunggangi kelompok separatis tersebut, di mana mereka memanfaatkan situasi ricuh untuk menebar hoaks, membakar fasilitas, dan menyebarkan teror di tengah masyarakat.

Kericuhan bermula ketika seorang warga dalam keadaan mabuk membuat kegaduhan di sekitar pemukiman. Awalnya, situasi hanya berupa keributan kecil, namun berkembang menjadi chaos setelah massa yang terprovokasi dimasuki oleh OPM. Dalam aksinya, OPM menyebarkan tuduhan bahwa aparat keamanan (Apkam) telah menembak mati seorang warga Orang Asli Papua (OAP). Padahal, keterangan sejumlah saksi mata justru mengungkap fakta berbeda: korban ternyata tewas akibat serangan brutal OPM sendiri.

Tidak berhenti di situ, OPM juga melakukan aksi pembakaran terhadap pos aparat keamanan. Tindakan anarkis ini kembali memperlihatkan pola klasik mereka, yakni memanfaatkan keresahan masyarakat untuk menyebar kebohongan, menciptakan opini sesat, dan menebar ketakutan demi kepentingan kelompoknya, sementara masyarakat sipil terus menjadi korban.

Suara Kecaman dari Tokoh Masyarakat

Tokoh masyarakat Asmat, Yulianus Kamor, menyampaikan rasa duka sekaligus kecaman keras atas aksi kejam tersebut. Ia menegaskan bahwa OPM tidak pernah berpihak pada rakyat Papua, melainkan hanya menjadikan penderitaan masyarakat sebagai alat propaganda.

“Kami sangat berduka atas tewasnya saudara kami. OPM tidak membawa kebaikan, mereka justru merusak kedamaian. Jangan lagi ada masyarakat yang termakan isu bohong yang mereka sebarkan, ” tegas Yulianus, Minggu (28/9/2025).

Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Adat setempat, Petrus Agats. Menurutnya, tindakan OPM tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga melukai hati seluruh warga Papua. Ia menegaskan bahwa aparat keamanan hadir untuk melindungi, bukan menyakiti masyarakat.

“Aparat hadir di sini untuk menjaga kami, bukan untuk menyakiti. Justru OPM yang selalu membuat kerusakan, membakar fasilitas, dan menebar fitnah. Warga Papua harus bersatu menolak keberadaan mereka, ” ujarnya dengan nada tegas.

OPM dan Pola Lama Teror

Peristiwa ini menambah daftar panjang kekerasan yang dilakukan OPM di tanah Papua. Dengan menunggangi demonstrasi, menyebarkan hoaks, hingga melakukan pembunuhan dan pembakaran fasilitas, OPM semakin menunjukkan wajah aslinya sebagai kelompok perusak kedamaian, bukan pejuang rakyat.

Tragedi yang menimpa warga Suku Agats di Asmat menjadi peringatan bahwa masyarakat Papua tidak boleh lagi terjebak dalam provokasi dan narasi sesat OPM. Keberanian tokoh masyarakat dan adat dalam bersuara diharapkan menjadi titik balik untuk memperkuat persatuan dan menolak segala bentuk teror yang mengatasnamakan perjuangan.

(APK/ Redaksi (JIS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |