BUKITTINGGI — Anggota DPRD Kota Bukittinggi dari Fraksi PKB, Andre Kresna Saputra, S.Sos., menggelar kegiatan Reses Masa Sidang III Tahun 2024/2025 di Daerah Pemilihan (Dapil) Aur Tajungkang Tengah Sawah (ATTS), Sabtu (2/8/2025). Acara berlangsung di Lapangan Futsal ATTS dan dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat serta tokoh pemerintahan setempat.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Camat Guguk Panjang, Lurah ATTS, Ketua LPM, ninik mamak, alim ulama, tokoh pemuda, dan masyarakat umum. Reses ini menjadi wadah strategis bagi legislator muda itu untuk menyerap langsung aspirasi dan keluhan warga.
"Reses ini adalah wujud nyata komitmen saya sebagai wakil rakyat untuk mendengar langsung suara masyarakat. Setiap usulan yang disampaikan akan saya perjuangkan agar bisa dituangkan dalam APBD, baik untuk tahun berjalan maupun perencanaan tahun-tahun berikutnya, " ujar Andre.
Camat Guguk Panjang Yerizon yang hadir mewakili Wali Kota Bukittinggi, menyampaikan sambutan dan apresiasi terhadap kegiatan reses yang digelar Andre. Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai bentuk silaturahmi dan komunikasi antara wakil rakyat dan konstituennya.
"Atas nama Wali Kota Bukittinggi, kami membuka secara resmi kegiatan reses ini. Semoga pertemuan ini menghasilkan usulan-usulan yang bermanfaat bagi masyarakat ATTS dan menjadi pijakan pembangunan ke depan, " ucap Yerizon.
Dalam sesi tanya jawab, sejumlah persoalan penting mencuat dari warga. Salah satu warga, Ridwan, menyampaikan harapannya agar proyek pembangunan yang berlangsung di wilayahnya bisa menyerap tenaga kerja lokal.
"Di lingkungan kami banyak pekerja kasar. Kami harap pemborong bisa menyerap minimal satu atau dua orang warga sekitar agar mereka juga ikut merasakan dampak positif pembangunan, " ungkap Ridwan.
Selain itu, warga juga menyinggung soal sulitnya akses masuk ke SMA negeri, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Andre merespons dengan menyinggung pentingnya subsidi dan peran pemerintah kota jika siswa harus bersekolah di swasta.
"Jika memang tidak ada pilihan dan harus ke sekolah swasta, maka pemerintah harus hadir. Saya akan dorong adanya subsidi untuk siswa kurang mampu agar mereka tetap bisa mengenyam pendidikan, " tegasnya.
Terkait pembangunan, warga juga mengusulkan percepatan rencana pembangunan Kantor Lurah ATTS dan optimalisasi rumah ibadah sebagai pusat kegiatan sosial dan keagamaan.
"Masjid dan mushola bisa dijadikan pusat kegiatan seperti pengajian, pertemuan PKK, hingga tempat anak-anak berkegiatan positif. Ini penting untuk membentuk karakter generasi muda kita, " kata seorang warga lainnya.
Andre Kresna pun menyambut baik berbagai masukan yang disampaikan. Ia menegaskan komitmennya untuk mengawal seluruh aspirasi tersebut hingga terealisasi.
"Terkait pembangunan Kantor Lurah ATTS dan pemasangan CCTV, akan saya masukkan dalam usulan pokok pikiran (Pokir) tahun 2026. Begitu juga dengan permintaan seragam Bundo Kanduang dan peningkatan akses internet di kelurahan ini, akan saya perjuangkan, " ujar Andre.
Ia juga menyampaikan harapan agar pengelolaan SMA dapat dikembalikan ke kabupaten/kota, sehingga kebijakan pendidikan lebih responsif terhadap kondisi lokal.
"Kalau bisa, SMA dikelola oleh pemerintah kota agar kita bisa atur zonasi dan prioritas masuk berdasarkan domisili. Jangan sampai prestasi saja yang jadi ukuran, tapi masyarakat setempat justru tidak punya peluang, " tukasnya.
Kegiatan reses tersebut ditutup dengan semangat kolaboratif antara warga dan wakil rakyat untuk membangun ATTS secara lebih merata dan partisipatif. Andre menegaskan, setiap suara yang masuk akan menjadi catatan penting dalam perencanaan pembangunan kota Bukittinggi ke depan.(Linda Sari)