JENEPONTO, SULSEL - Beredar kabar oknum pegawai Puskesmas Tarowang, Kecamatan Kabupaten Jeneponto diduga melakukan pungutan liar (pungli) atas jasa pelayanan ASN/dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Kabar ini bermula mencuat disalah satu grup whatsApp lokal pada Rabu, 16 April 2025 menyoroti praktik dugaan pungli yang terkesan menyudutkan oknum Bendahara.
"Dana Kapitasi JKN di duga di pungli oleh oknum Bendahara", tulis inisial HA digrup whatsapp KRT_NEWS [16/4 14.43].
"Kami pun anggap bahwa tindakan yg di lakukan oknum sangatlah sadis, " tulisnya lagi [16/4 14.47].
Menanggapi hal ini, Bendahara Puskesmas Tarowang, Lisna membantah keras atas tudingan dugaan pungli yang dialamat kepadanya bahwa itu sangatlah tidak benar.
"Astaga pak itu sama sekali tidak benar, itu tidak benar. Bisaki datang di kantor (Puskesmas) dan kita tanyakan langsung semua sama teman - temanku, " ucap Lisna membantah Jum'at (18/4/2025).
Kepada Indonesiasatu.co.id, Lisna mejelaskan bahwa pada saat itu ada kegiatan pelatihan Bimbingan Teknis Manajemen Aset, Inventarisasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana BLUD/Rumah Sakit dan Puskesmas Untuk Mencegah Tindak Pidana Korupsi yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari di Makassar pada pertengahan 2024 lalu.
"Itu hari ada pelatihan di Makassar yang diikuti oleh semua kepala puskesmas (kapus) cuma kapusku pada saat itu tidak sempat ki, jadi nabilang kapusku gantikan ma biarmi pakai uang pribadiku dulu asal ikut ki pelatihan. Jadi saya yang ikut pelatihan di Makassar menggantikan kapus, " jelasnya.
kegiatan pelatihan ini akan dianggarkan nanti didana perubahan. Namun, sayang tidak bisa dianggarkan. Berjalan seiringnya waktu, lanjut Lisna, Kapus Puskesmas Tarowang memasuki masa pensiun pada akhir Februari 2025.
"Ini kapusku pensiun bulan Februari kemarin. Jadi ini teman-teman berinisiatif, bagaimana kalau kita berpartisipasi untuk ganti uangnya kapus kodong karena sudah pensiunmi dan alhamdulillah semua teman-teman ASN pada saat itu sangat sepakat, " katanya.
Singkat cerita, Jasa pelayanan ASN cair 3 tiga bulan. Lisna sebut, Januari, Februari dan Maret tahun 2025 ini. Dan itu utuh ditransfer ke rekening masing-masing pegawai yang ada di Puskesmas Tarowang tanpa ada potongan.
"Jadi kemarin itu kebetulan cair ki dana jasa pelayanan, ada mi itu kodong 7 orang teman-teman ASN yang sudah menyumbang, kalau partisipasinya itu bervariasi sesuai keikhlasannya. Jadi saya kumpulmi rencana kita mau ganti uangnya kapus yang dipakai pelatihan di Makassar, " kata Lisna.
Itupun lanjut Lisna, tidak ada satu orang pun dari teman-temannya yang merasa dipaksa dan keberatan atau ada instruksi dari pihak lain. Ini murni inisiatif sendiri sebagai bentuk solidaritas teman-teman yang ada di Puskesmas Tarowang.
Niat tulus yang sebelumnya direspon baik oleh semua teman-temannya ini tak seindah yang mereka bayangkan, justru berbuntut tudingan pungli.
"Jadi itu sumbangannya teman-teman yang sudah berpartisipasi terpaksa saya kembalikan pak karena saya dilapor dibilang pungli, " ucap Lisna terkesan disudutkan.
Lisna mengaku, sebelumnya di chat oleh oknum LSM perihal tersebut lalu kemudian besoknya ke kantor (Puskesmas) bersama dua orang temannya dengan tujuan konfirmasi dana Kapitasi JKN Tahun 2025.
"Jadi kami teman-teman di kantor sudah memberikan penjelasan yang sebenarnya kepada mereka kalau yang dituduhkan ke kami itu sama sekali tidak benar dan tidak sesuai fakta, " pungkasnya.
Sementara itu, Eks Kapus Puskesmas Tarowang, Mansur, juga membantah adanya informasi terkait Pungutan liar (Pungli) di Puskesmas yang dipimpinnya tersebut.
"Tidak benar itu. Informasi itu tidak benar, " tegas Mansur membantah.
Adapun uang yang terkumpul, kata Mansur berasal dari sumbangan yang disepakati oleh seluruh Pegawai Negeri Sipil di Puskesmas Tarowang. Uang tersebut yang niatannya untuk mengganti uang pribadi mantan Kapus Tarowang waktu salah seorang stafnya mengikuti pelatihan Bimbingan Teknis di Makassar.
"Pada saat itu kita akan anggarkan di dana perubahan tetapi tidak di sepakati, " katanya.
"Jadi itu inisiatifnya semua teman-teman yang mereka sepakati bersama sebagai bentuk solidaritasnya untuk mengganti uangku diakhir masa jabatan saya menggantikan Plt. Rosmiati Banong sebagai Kapus Tarowang, ' tambahnya.
Mansur berharap klarifikasi ini dapat memberikan gambaran yang jelas kepada masyarakat tentang situasi sebenarnya. Tuduhan adanya dugaan pungli dari salah seorang oknum LSM tidak sesuai dengan fakta di lapangan, terangnya. (*)