Bonto Birao, Desa di Ujung Timur Pangkep yang Menyimpan Emas di Perut Bumi

6 days ago 18

PANGKEP SULSEL - , Desa Bonto Birao yang berada di Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), menyimpan kisah menarik di balik kesunyian lereng gunung yang membentang di perbatasan tiga kabupaten: Pangkep, Bone, dan Maros. Desa ini menjadi saksi bisu kekayaan alam yang belum sepenuhnya terungkap ke permukaan.

Untuk mencapai desa ini, diperlukan perjuangan menempuh perjalanan sekitar dua jam dari pusat Kota Pangkep. Medan yang berbukit dan lokasi yang cukup terpencil justru menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang ingin menyaksikan keaslian alam serta potensi yang masih tersembunyi.

Rahmatullah S. Pem., Kepala Desa Bonto Birao, mengungkapkan bahwa desa yang ia pimpin telah lama menyimpan misteri tambang emas. Ia menuturkan hal ini ketika ditemui seusai memetik buah jeruk di kebun samping rumahnya, Sabtu (31/5/2025).

“Beberapa tahun lalu, desa kami pernah diteliti oleh para ahli geologi. Hasilnya, tanah di wilayah ini ternyata mengandung emas. Kadang ada juga orang luar yang mengambil tanah dari sini dan setelah diuji, ternyata mengandung emas, ” ujar Rahmatullah.

Ia menambahkan bahwa masyarakat setempat sering menemukan butiran emas secara tidak sengaja ketika menjelajah alam sekitar atau melakukan kegiatan sehari-hari. Penemuan ini membuktikan bahwa potensi sumber daya alam di Bonto Birao sangat besar, meski belum tergarap secara profesional.

Namun, emas bukan satu-satunya kekayaan desa ini. Mayoritas penduduk Bonto Birao menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan peternakan. Mereka menanam kacang tanah, menanam padi, dan memelihara sapi sebagai mata pencaharian utama.

Melihat potensi yang besar namun belum terorganisir secara baik, Rahmatullah mengambil inisiatif membentuk Koperasi Merah Putih. Koperasi ini menjadi wadah penguatan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.

“Dengan adanya koperasi, kami ingin mengelola potensi desa dengan lebih baik. Tidak hanya soal pertanian dan peternakan, tapi juga potensi tambang emas yang bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat secara legal dan berkelanjutan, ” jelasnya.

Koperasi Merah Putih saat ini sudah di bentuk dan mendapatkan respons positif dari warga. Program-program pendampingan, pelatihan, dan penguatan usaha mikro juga mulai dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat desa.

Selain kekayaan alam dan semangat gotong royong warga, Bonto Birao juga memiliki potensi besar di sektor ekowisata. Lanskap alamnya yang indah, udara yang sejuk, serta keunikan budaya masyarakat lereng gunung menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana pedesaan autentik.

Rahmatullah berharap, ke depan, Bonto Birao bisa menjadi contoh desa mandiri yang mampu mengelola sumber dayanya secara arif dan bijaksana. Ia juga membuka ruang kolaborasi dengan pemerintah dan pihak swasta untuk membantu percepatan pembangunan di wilayahnya.

“Bonto Birao ini seperti permata yang belum diasah. Ada emas di dalam tanah, ada hasil bumi yang melimpah, dan ada semangat besar dari masyarakatnya. Kami hanya butuh dukungan dan kesempatan, ” pungkasnya.

Dengan segala potensinya, Desa Bonto Birao tidak hanya menjadi titik pertemuan tiga kabupaten, tetapi juga menjadi titik harapan baru bagi masyarakat Pangkep di ujung timur yang siap menyongsong masa depan lebih cerah. ( Herman Djide)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |