PAPUA - Di balik rimbunnya pegunungan dan terpencilnya desa-desa di Papua, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjelma bukan hanya sebagai pasukan penjaga kedaulatan, melainkan sebagai penggerak perubahan dan penjaga harapan. Dalam menjalankan amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020, TNI menjadi aktor kunci dalam menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat Papua tak hanya dengan senjata, tapi dengan hati. Selasa 22, April 2025.
Tugas TNI di Papua kini jauh melampaui sekadar pengamanan. Melalui pendekatan humanis dan strategis, TNI aktif:
- Menjaga stabilitas keamanan,
- Mendukung pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan,
- Membangun komunikasi sosial yang inklusif dengan masyarakat adat dan pemangku kepentingan lokal.
Penempatan Satgas TNI di berbagai pelosok Papua membuktikan komitmen negara dalam menghapus stigma keterbelakangan melalui aksi nyata dan kehadiran yang menyentuh langsung kebutuhan warga.
Menjawab Ancaman, Menjunjung Kemanusiaan
Meski masih dihadapkan pada tantangan dari Kelompok Separatis Bersenjata (KSB), TNI tidak goyah. Justru di tengah ancaman tersebut, TNI terus menunjukkan bahwa keberadaannya bukan untuk menciptakan ketakutan, tapi untuk merawat kehidupan. Insiden tragis yang menimpa Glen Malcolm Conning, pilot asal Selandia Baru yang menjadi korban keganasan KSB pada 5 Agustus 2024, menjadi bukti nyata pentingnya perlindungan di wilayah rawan konflik.
Tanpa menunggu perintah, TNI bergerak cepat mengevakuasi jenazah Glen, termasuk tenaga kesehatan, guru, dan balita, dalam misi kemanusiaan yang mencerminkan nilai luhur institusi pertahanan ini. Tindakan tersebut tidak diminta oleh pihak keluarga atau otoritas Selandia Baru murni atas nama kemanusiaan dan tanggung jawab moral.
Lebih dari itu, keberhasilan pembebasan Kapten Pilot Susi Air, Phillip Mark Mehrtens, pada 21 September 2024, memperlihatkan profesionalisme dan dedikasi tinggi TNI dalam menjalankan operasi yang sensitif dan berisiko tinggi, tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hak asasi manusia.
Membangun Papua dengan Sinergi dan Empati
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa keamanan adalah pondasi utama pembangunan. Ia menekankan pentingnya kerja sama TNI-Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem damai di Papua.
“Tugas TNI bukan hanya menindak, tapi juga merangkul. Membangun relasi sosial dan menciptakan rasa aman adalah bagian dari strategi kita agar Papua bisa maju, setara, dan sejahtera, ” ujar Mayjen Lucky.
Program-program sosial TNI dari layanan kesehatan keliling, renovasi sekolah, hingga kegiatan budaya bersama warga mewakili wajah lain dari militer Indonesia: bersahabat, profesional, dan adaptif.
Papua Hari Ini, Harapan untuk Esok
Langkah-langkah TNI di Papua adalah bagian dari perjalanan besar bangsa ini untuk memastikan bahwa tak ada satupun anak negeri yang tertinggal. Dengan mengusung semangat kemanusiaan dalam bingkai konstitusi, TNI membuktikan bahwa membangun Papua bukan sekadar proyek negara, tapi misi kemanusiaan yang tak boleh gagal.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono