Guru Loreng di Ujung Negeri: Satgas Yonif 732/Banau Hadirkan Cahaya Pendidikan di Milawak

2 days ago 4

Beoga, Papua Tengah - Di tengah keterbatasan fasilitas dan sulitnya akses pendidikan di pedalaman Papua, prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau dari Pos Beoga tampil sebagai "guru mobile", membawa semangat belajar bagi anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kampung Milawak, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.

Kegiatan yang berlangsung pada Senin (29/9/2025) ini dipimpin oleh Letda Inf Chk Fauzi, sebagai bentuk nyata kepedulian TNI terhadap masa depan generasi muda di wilayah perbatasan.

TNI Hadir Bukan Sekadar Menjaga, Tapi Mendidik

Para prajurit memberikan berbagai materi pelajaran akademis dasar, mulai dari membaca, berhitung, hingga ilmu pengetahuan umum, disesuaikan dengan kurikulum sekolah. Tak hanya itu, mereka juga menanamkan wawasan kebangsaan, kedisiplinan, dan cinta tanah air, agar semangat nasionalisme tumbuh di dada para pelajar muda Papua.

Komandan Pos Beoga, Lettu Inf Budi, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari misi besar TNI dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Kami sadar bahwa akses pendidikan di wilayah perbatasan masih sangat terbatas. Karena itu, kami hadir bukan hanya untuk menjaga kedaulatan negara, tetapi juga membangun sumber daya manusia unggul di ujung negeri. Melalui kegiatan Gadik ini, kami ingin membantu sekolah dan memotivasi anak-anak agar terus semangat belajar dan meraih cita-cita, ” ujar Lettu Budi.

Anak-anak Antusias, Guru Terbantu

Kehadiran para prajurit disambut hangat oleh para guru dan warga setempat. Mereka menilai, kegiatan ini menjadi angin segar bagi dunia pendidikan di Milawak, di mana keterbatasan tenaga pengajar sering kali menghambat proses belajar.

Salah satu guru SMP Milawak menyampaikan apresiasi mendalamnya.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada bapak-bapak TNI. Kadang guru tidak bisa hadir karena jarak dan cuaca. Tapi dengan adanya prajurit Satgas yang bersedia mengajar, anak-anak tetap bisa belajar dan tidak tertinggal pelajaran. Ini bantuan besar bagi kami, ” ujarnya penuh haru.

Anak-anak pun tampak antusias mengikuti pelajaran. Di balik seragam loreng para prajurit, mereka menemukan sosok guru yang sabar dan inspiratif, yang tak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga harapan.

Misi Pendidikan di Perbatasan

Melalui peran sebagai tenaga pendidik, Satgas Yonif 732/Banau membuktikan bahwa pengabdian prajurit TNI melampaui batas tugas militer. Mereka menjadi jembatan masa depan, memastikan anak-anak di pelosok Papua memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan bermimpi.

Dari Kampung Milawak, cahaya pendidikan kini menyala dibawa oleh tangan-tangan prajurit yang berjuang bukan hanya di medan tempur, tetapi juga di medan ilmu dan kemanusiaan.

(PenSatgas Yonif 732/Banau)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |