Intje Arifin: Transformasi Lahan Tidur, JNI Pangkep Dorong Sistem Pertanian Terpadu Berkelanjutan

1 day ago 14

PANGKEP SULSEL– Pemanfaatan lahan secara terpadu dinilai menjadi solusi tepat dalam mendorong ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Kabupaten Pangkep, Intje Arifin, saat ditemui di Warkop Puang Bos, Senin malam (2/6/2025).

Menurut Intje, potensi lahan yang masih luas di berbagai wilayah Kabupaten Pangkep belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal, jika dikelola dengan konsep sistem terpadu, hasilnya bisa jauh lebih maksimal dan berdampak besar bagi masyarakat sekitar.

“Bayangkan satu lahan bisa digunakan untuk pelihara ikan, ternak kambing, dan budidaya sayur. Bahkan bisa juga ditambahkan gasebo untuk kegiatan edukatif atau wisata keluarga. Ini sangat memungkinkan dan bisa menjadi contoh model pertanian masa depan, ” jelas Indje.

Ia menambahkan, konsep terpadu ini sangat cocok diterapkan di kawasan pedesaan maupun pinggiran kota. Sistem ini juga memungkinkan masyarakat memiliki beberapa sumber penghasilan sekaligus dalam satu lahan yang sama.

DPD JNI Pangkep, kata Intje, akan mendorong inisiasi program ini melalui kerja sama lintas sektor, termasuk pemerintah daerah, kelompok tani, serta instansi pendidikan dan swasta yang peduli pada ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi berbasis lokal.

“Lahan tidur yang tidak termanfaatkan bisa disulap jadi sumber kehidupan. Kami para jurnalis juga ingin ikut serta memberikan kontribusi nyata, bukan hanya dalam pemberitaan, tapi juga aksi nyata, ” ujarnya.

Menurutnya, pendekatan ini akan menciptakan ekosistem yang saling mendukung. Kotoran kambing bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman sayur, sementara air dari kolam ikan dapat digunakan untuk menyiram tanaman karena kaya nutrisi.

“Ini adalah sistem yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kalau dikelola dengan baik, hasilnya bisa sangat menjanjikan, baik untuk konsumsi sendiri maupun untuk dijual, ” ungkap Indje penuh semangat.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya edukasi dan pelatihan bagi masyarakat sebelum penerapan sistem ini. Oleh karena itu, keberadaan gasebo di lahan terpadu bukan hanya untuk bersantai, tapi juga bisa difungsikan sebagai tempat belajar dan diskusi.

“Kita bisa manfaatkan gasebo untuk pelatihan, diskusi kelompok tani, bahkan sebagai tempat praktik langsung anak sekolah dalam mengenal sistem pertanian modern berbasis alam, ” jelasnya.

DPD JNI Pangkep juga berencana menggandeng sejumlah mitra untuk membuat proyek percontohan di salah satu desa. Proyek ini diharapkan menjadi model yang bisa direplikasi di wilayah lain.

Intje yakin jika program ini disosialisasikan dengan baik dan didukung berbagai pihak, Kabupaten Pangkep bisa menjadi salah satu daerah percontohan nasional dalam pemanfaatan lahan terpadu.

“Mari kita mulai dari hal kecil tapi berdampak besar. Wartawan juga harus punya peran dalam menginspirasi perubahan positif bagi masyarakat, ” pungkasnya.

Dengan semangat kolaboratif dan visi yang jelas, inisiatif ini diharapkan mampu menjawab tantangan zaman sekaligus membuka jalan bagi pembangunan berbasis potensi lokal. ( Herman Djide)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |