Jelang Konfercab PWI Barru, AKBP (Purn.) Burhan: “Jurnalis Jangan Tergoda Intervensi dan Suap”

3 months ago 38

Barru – Menyambut pelaksanaan Konferensi Cabang Persatuan Wartawan Indonesia (Konfercab PWI) Kabupaten Barru, sejumlah harapan datang dari berbagai kalangan. Salah satunya disampaikan oleh tokoh masyarakat asal Desa Balusu, AKBP (Purn.) Burhan, S.Sos., S.H., M.H., yang menyoroti pentingnya peran pers sebagai garda terdepan dalam menjaga kejujuran informasi.

Burhan mengingatkan bahwa Konfercab tidak hanya pergantian kepengurusan, tapi juga momentum untuk memperkuat integritas insan pers di tengah derasnya arus digitalisasi dan tekanan kepentingan.

 “Kami berharap pers di Barru bisa menjadi agen perubahan. Jangan sampai Barru tertinggal dari daerah lain karena lemahnya kontrol sosial, ” ujar Burhan Sabtu (1/6).

Mantan perwira Polri itu menegaskan bahwa kekuatan media saat ini sangat besar dalam membentuk opini publik dan mengawasi jalannya pemerintahan. Karena itu, ia menilai penting bagi jurnalis PWI Barru untuk menjaga independensi dan tidak terpengaruh oleh tekanan, imbalan, atau kepentingan sempit lainnya.

 “Satu kalimat yang salah dalam berita bisa berdampak hukum. Maka berhati-hatilah. Jangan gadaikan idealisme hanya demi keuntungan sesaat, ” tambahnya.

Burhan juga mengajak jurnalis untuk tetap menjunjung prinsip verifikasi dan keseimbangan informasi, serta mematuhi rambu-rambu yang diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. Kebebasan, menurutnya, bukan berarti tanpa batas, tapi harus selaras dengan tanggung jawab etis dan moral.

Dikenal memiliki kepedulian terhadap dunia jurnalistik, Burhan pernah aktif di media internal ABRI, yakni Antara, serta mengikuti pelatihan jurnalistik selama tiga bulan bersama personel TNI dan Polri di Halim Perdanakusuma.

Ia pun menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan Konfercab PWI Barru dan berharap ketua serta pengurus yang terpilih mampu mengemban amanah dan menjaga marwah organisasi.

 “Jurnalisme itu pengawal nurani. Jangan tunduk pada dunia, dan jangan lupa akhirat, ” tutupnya.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |