Kepentingan Segelintir Elit: Perjuangan OPM Dinilai Tak Lagi Mewakili Rakyat Papua

3 hours ago 3

PAPUA - Gelombang kritik terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) kian menguat, tak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam masyarakat Papua sendiri. Aksi-aksi kekerasan dan propaganda yang dilancarkan kelompok bersenjata ini dinilai semakin menjauh dari semangat perjuangan rakyat, dan justru lebih mencerminkan kepentingan segelintir elit dalam tubuh OPM.

Jeffrey P. Bomanak, tokoh masyarakat dari wilayah pegunungan tengah Papua, mengungkapkan keprihatinannya atas konflik internal dan saling sikut antar kelompok pro-kemerdekaan yang saat ini marak terjadi.

“Kalau memang sama-sama memperjuangkan masa depan Papua, kenapa saling menjatuhkan? Ini bukan perjuangan kalau sesama ‘pejuang’ malah saling provokasi. Yang ada, masyarakat makin menderita, ” tegas Jeffrey, Senin (4/8/2025).

Pernyataan Jeffrey menggarisbawahi ketidakharmonisan dalam tubuh gerakan separatis, yang tak jarang justru berujung pada kekerasan terhadap masyarakat sipil, fasilitas pendidikan, bahkan tenaga kesehatan.

Ironisnya, kritik juga datang dari Sebby Sambom, juru bicara OPM sendiri. Dalam sebuah wawancara daring, Sebby mengungkapkan kekesalannya terhadap tindakan kelompok OPM yang mengintimidasi dan meneror tenaga kesehatan di sejumlah wilayah Papua.

“Kalau rakyat dijauhkan dari akses kesehatan, lalu bagaimana mungkin kita bicara soal kemerdekaan? Aksi seperti ini justru menunjukkan bahwa perjuangan yang diklaim itu penuh kepentingan, bukan untuk rakyat, ” ujar Sebby.

Pernyataan itu semakin memperjelas bahwa tidak semua anggota OPM satu suara. Sebagian mulai menyadari bahwa jalan kekerasan hanya akan membawa kemunduran, bukan kemajuan. Aksi-aksi brutal yang dilakukan atas nama perjuangan justru memperdalam trauma dan menghambat pembangunan, yang selama ini sangat dibutuhkan masyarakat Papua.

Masyarakat Papua kini mulai menyoroti dan mempertanyakan arah gerakan separatis yang mengatasnamakan rakyat, namun pada praktiknya malah merusak sendi-sendi kehidupan rakyat itu sendiri.

(Apk/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |