BOGOR – Impian meraih kebebasan finansial dan waktu melalui dunia bisnis kerap menjadi magnet bagi banyak orang. Kendali penuh atas hidup dan kesejahteraan tanpa batas sering digambarkan sebagai puncak kesuksesan. Namun, di balik kilau impian itu, tersimpan kenyataan pahit: perjalanan panjang yang menguji daya tahan mental.
Pelaku usaha Sofwan Taufik menegaskan, bisnis bukanlah arena bagi mereka yang mudah menyerah. Dalam keterangannya, Minggu (7/9/2025), ia menyebut dunia usaha menuntut kekuatan lebih dari sekadar modal.
“Bisnis menuntut ketangguhan untuk bangkit ketika dijatuhkan, mengabaikan cibiran, hingga menghadapi rasa sakit yang mendalam, ” ujarnya.
Sofwan mengungkapkan, jalan membangun usaha tidak pernah mulus. Kerugian finansial, penolakan dari berbagai pihak, hingga kritik pedas kerap menjadi bagian tak terpisahkan dari proses.
“Saya percaya, tidak semua orang siap menghadapi badai di setiap langkahnya. Hanya mereka yang punya tekad sekuat baja yang mampu bertahan, bahkan ketika berada di ambang batas kewarasan, ” tambahnya.
Menurutnya, keberhasilan bisnis tidak semata ditentukan oleh besaran modal atau strategi canggih. Lebih dari itu, daya tahan mental justru menjadi penentu utama.
Para pengusaha yang sukses, kata Sofwan, umumnya mampu menjadikan kegagalan sebagai pelajaran berharga. Mereka juga terlatih mengubah tekanan dan kesulitan menjadi energi untuk terus melangkah maju, tanpa berhenti belajar dan beradaptasi.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa di balik gemerlap kesuksesan bisnis, terdapat ujian berat yang hanya bisa ditaklukkan dengan keteguhan hati dan keberanian menghadapi segala tantangan. (Hendi)
