JAKARTA - Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) secara resmi menutup Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Angkatan ke-68 Tahun 2025. Sebuah tonggak penting dalam upaya mencetak pemimpin bangsa yang berwawasan kebangsaan dan berintegritas tinggi.
Program P4N yang berlangsung selama enam bulan, sejak 5 Februari hingga 5 Agustus 2025, menjadi wadah bagi para peserta untuk mengasah kemampuan dan memperdalam pemahaman tentang berbagai aspek kepemimpinan nasional.
Gubernur Lemhannas RI, Ace Hasan Syadzily, secara langsung menutup P4N Angkatan ke-68 Tahun 2025. Beliau menekankan pentingnya peran pemimpin nasional dalam menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa.
"Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional Angkatan ke-68 Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia tahun 2025 dengan resmi saya nyatakan ditutup, " kata Ace Hasan Syadzily, Selasa (5/8/2025).
Laksda TNI Bob Henry, Deputi Pendidikan Lemhannas, menjelaskan bahwa proses pendidikan P4N selama enam bulan terbagi dalam beberapa tahapan krusial.
"Program pendidikan ini meliputi pengenalan, peningkatan kapasitas pimpinan nasional, pendalaman bahan ajar, Blok 1, Blok 2, dan Blok 3, " kata Bob Henry.
Sebanyak 110 peserta dari berbagai latar belakang mengikuti program P4N Angkatan ke-68 ini. Mereka terdiri dari perwakilan Kementerian, Lembaga Negara, Pemerintah Daerah, TNI AD, TNI AL, TNI AU, Polri, serta peserta dari negara sahabat.
Kehadiran peserta dari negara sahabat, seperti Malaysia, India, Yordania, Singapura, dan Timor Leste, semakin memperkaya wawasan dan perspektif para peserta P4N. Hal ini juga menjadi bukti komitmen Lemhannas RI dalam menjalin kerjasama internasional di bidang pendidikan dan kepemimpinan.
Seluruh proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan memenuhi kriteria kelulusan. Hal ini ditetapkan dalam sidang Dewan Penilai yang dilaksanakan pada Senin, 4 Agustus 2025. Para peserta yang dinyatakan lulus berhak menerima ijazah dan pin Lemhannas RI.
Keputusan kelulusan ini berlaku sejak ditetapkan pada 5 Agustus 2025. Dan, jika di kemudian hari terdapat kekeliruan, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Sebagai seorang pengamat, saya melihat bahwa P4N Lemhannas RI ini bukan hanya sekadar program pendidikan, tetapi juga sebuah investasi jangka panjang bagi bangsa. Para lulusan P4N diharapkan dapat menjadi pemimpin yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang. Saya percaya, dengan bekal ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama mengikuti P4N, mereka akan mampu menghadapi berbagai tantangan dan berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara. Mengingat tantangan kepemimpinan semakin kompleks di era globalisasi ini, program-program seperti P4N menjadi semakin relevan dan penting untuk terus ditingkatkan kualitasnya. (Lemhanas)