LPS Dihantam 2,2 Miliar Serangan Siber! Apa Motif di Baliknya?

2 months ago 16

INVESTASI - Jakarta digemparkan oleh berita serangan siber masif yang menghantam Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dalam kurun waktu dua minggu saja, dari 17 Juni hingga 3 Juli 2025, LPS harus berjibaku menghadapi 2, 2 miliar serangan distributed denial of service (DDoS). Jumlah yang fantastis, bahkan membuat saya merinding membayangkannya!

Ketua Dewan Komisioner (DK) LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, tak menampik keganasan serangan ini. “Serangannya kencang banget. Ini bahkan dalam 5 menit bisa 100 juta serangan. Dalam 2 minggu terakhir itu, 2 miliar setengah lebih serangan ke LPS, ” kata Purbaya dalam Temu Media di Kantor Pusat LPS, Jumat (4/7/2025).

Menurut Purbaya, serangan yang dialami LPS ini termasuk yang terbesar keempat di dunia. Meski demikian, ia meyakinkan bahwa sistem keamanan siber LPS tetap solid dan terus diperkuat.

“Jadi sejak tahun 2021, kita sudah enhance cyber security di sini. Kita sudah invest Rp300 miliar untuk meningkatkan IT kita. Dan kita juga sudah hire, hacker-hacker yang jago-jago, supaya sistem kita begitu [kuat], ” pungkasnya.

Lantas, apa motif di balik serangan siber yang begitu besar ini? Purbaya menduga ada pihak-pihak yang ingin unjuk gigi dan mencoba menjebol sistem LPS untuk membuktikan kehebatan mereka.

“Tapi ini mungkin aja berhubungan juga dengan kita sedang mau hire pegawai baru. Sehingga ketika itu, masyarakat atau sarjana baru cari kerjaan ke kita dan nggak bisa diakses sistemnya, tentunya popularitas hacker-nya akan semakin cepat meningkat sekali, ” ujarnya.

Purbaya memperkirakan, untuk melancarkan serangan sebesar ini, dibutuhkan dana sekitar Rp10 miliar hingga Rp15 miliar untuk menyewa hacker.

“Sepertinya pemodalnya cukup serius untuk mengganggu kredibilitas LPS dalam hal IT, ” pungkasnya.

Menariknya, serangan ini terjadi berdekatan dengan momen Seleksi Pemilihan Calon Ketua dan Anggota Dewan Komisioner (ADK) LPS untuk masa jabatan periode 2025 hingga 2030. Sebuah kebetulan yang menimbulkan tanda tanya besar.

“Saya nggak tahu apa ini hubungannya dengan pemilihan Ketua Dewan Komisioner LPS atau tidak, tapi sepertinya waktunya amat berdekatan dan amat kebetulan, amat bersamaan, ” kata Purbaya.

Dalam kesempatan yang sama, Purbaya mengumumkan bahwa dirinya kembali mencalonkan diri dalam seleksi tersebut. Masa jabatannya yang dimulai pada tahun 2020 akan berakhir pada September 2025.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati telah membuka secara resmi proses Seleksi Pemilihan Calon Ketua DK dan ADK LPS untuk periode 2025 hingga 2030. Pendaftaran calon DK LPS dimulai pada 4 Juli 2025 dan ditutup pada 10 Juli 2025 pukul 23.59 WIB. (Investment.co.id)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |