Menembus Kabut Nenggeyagin: Satgas Yonif 408/Sbh Hadirkan Kehangatan dan Harapan di Pedalaman Papua

3 hours ago 3

PAPUA - Di balik kabut tebal yang menyelimuti pegunungan Papua, sebuah peristiwa bersejarah tercatat di pedalaman Nenggeyagin. Prajurit Satgas Yonif 408/Sbh berhasil menduduki TK Nenggeyagin pada Sabtu (20/9/2025), sebuah langkah yang bukan hanya bermakna strategis secara militer, tetapi juga simbol hadirnya negara, cinta kasih, dan harapan baru bagi masyarakat setempat.

Begitu tiba di lokasi, prajurit disambut warga dengan senyum hangat. Suasana haru tercipta ketika masyarakat, dari anak-anak hingga orang tua, duduk bersama di atas hamparan rumput, berbagi cerita, tawa, dan keakraban. Sekat yang mungkin pernah membatasi kini runtuh, berganti dengan rasa persaudaraan dan kebersamaan.

Lebih dari Sekadar Pengamanan

Komandan Pos Nenggeyagin, Lettu Inf Subur, menegaskan bahwa kehadiran TNI tidak semata-mata soal menjaga keamanan wilayah.

“Kami datang membawa harapan, untuk membantu dan membangun bersama rakyat. Kehadiran kami adalah bukti bahwa TNI hadir untuk melindungi dan mengabdi, ” ujarnya penuh keyakinan.

Ucapannya selaras dengan pandangan tokoh agama setempat, Pendeta Kemanus Murip, yang menyambut kedatangan Satgas dengan sukacita. Dengan mata berbinar, ia menyampaikan rasa terima kasih mendalam.

“Kami merasa senang dan diperhatikan. Dengan adanya TNI, kami percaya kampung ini akan lebih maju. Anak-anak kami akan merasakan perubahan, dan pelayanan pemerintah akan semakin dekat dengan kami, ” tuturnya.

Membangun Harmoni di Tanah Papua

Harmoni yang terjalin di Nenggeyagin menjadi babak baru bagi masa depan wilayah tersebut. Pertemuan sederhana di tengah alam Papua menumbuhkan ikatan emosional yang kuat, membuktikan bahwa TNI bukan hanya hadir dengan senjata, tetapi juga dengan hati.

Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan pentingnya pendekatan humanis dalam setiap langkah TNI di Papua.

“Momen di Nenggeyagin ini menunjukkan bahwa pendekatan humanis adalah kunci keberhasilan. Para prajurit tidak hanya menjaga wilayah, tetapi juga menjadi sahabat, pembangun, dan pelindung masyarakat, ” tegasnya.

Bhakti TNI untuk Rakyat

Peristiwa ini menjadi cermin nyata Bhakti TNI yang berlandaskan kasih. Kehadiran prajurit di pedalaman Papua memastikan bahwa setiap warga negara, di manapun berada, berhak merasakan perlindungan, perhatian, dan kehadiran negara.

Dari kabut Nenggeyagin, tersirat pesan mendalam: kemanunggalan TNI dan rakyat adalah kunci membangun masa depan Papua yang damai, sejahtera, dan penuh harapan.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Priharton

Read Entire Article
Karya | Politics | | |