Menko Polkam : Presiden Prabowo Restui Teknologi Modern untuk Cegah Karhutla

2 hours ago 3

JAKARTA-  Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan menyampaikan bahwa pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, tidak akan menoleransi pembakaran hutan sebagai cara membuka lahan. Kabar ini disampaikan usai rapat terbatas penanganan karhutla di Jakarta, Sabtu (2/8).

Namun, ada angin segar dalam upaya ini. Presiden Prabowo justru memberikan dukungan penuh terhadap penggunaan teknologi modern dan ramah lingkungan dalam pembukaan lahan. Bayangkan, alat-alat canggih yang tidak hanya efisien tetapi juga menjaga kelestarian alam! Inisiatif ini tentu menjadi harapan baru bagi masyarakat dan perusahaan yang selama ini kesulitan mencari solusi pembukaan lahan yang berkelanjutan.

“Sesuai arahan tegas Presiden Prabowo Subianto, pemerintah mengambil sikap jelas tidak ada toleransi untuk pembakaran hutan sebagai cara membuka lahan. Namun demikian, Bapak Presiden memberikan dukungan penuh untuk pembukaan lahan menggunakan alat-alat modern berteknologi tinggi dan ramah lingkungan, ” tegas Menko Polkam.

Presiden Prabowo menginstruksikan penyediaan alternatif teknologi modern, termasuk alat berat dan teknologi land clearing ramah lingkungan, disertai bantuan teknis dari kementerian terkait. Ini adalah langkah konkret untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan lahan tanpa harus mengorbankan lingkungan.

“Kita pahami bahwa masyarakat membutuhkan lahan untuk kegiatan ekonomi. Namun, cara membakar hutan bukanlah solusi yang dapat diterima. Bapak Presiden berkomitmen menyediakan akses terhadap teknologi modern yang lebih efisien dan tidak merusak lingkungan, ” jelas Menko Polkam.

Program bantuan teknologi ini akan dimulai secara bertahap di wilayah-wilayah yang rentan terhadap karhutla, terutama di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan pendampingan kepada petani dan pelaku usaha mengenai metode pembukaan lahan yang berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang memberikan alat, tetapi juga memberikan pengetahuan dan keterampilan.

Menko Polkam juga memberikan apresiasi atas kinerja Desk Koordinasi Karhutla yang telah berhasil menekan angka kebakaran hutan dan lahan secara signifikan. Sinergi lintas kementerian dan lembaga menjadi kunci keberhasilan ini.

“Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras tim gabungan dari BNPB, Kementerian Kehutanan, TNI, Polri, BMKG, dan seluruh elemen yang tergabung dalam Desk Karhutla. Koordinasi yang solid dan respons cepat menjadi kunci keberhasilan ini, ” ungkap Menko Polkam.

Operasi pemadaman karhutla dilakukan melalui pendekatan terintegrasi, termasuk modifikasi cuaca (TMC) oleh BMKG, water bombing menggunakan helikopter, dan pemadaman darat oleh tim gabungan BNPB, TNI-Polri, dan Manggala Agni Kemenhut. Teknologi pemantauan satelit juga dimanfaatkan untuk deteksi dini titik panas.

Menko Polkam menegaskan bahwa kesiapsiagaan penuh akan terus dilakukan hingga musim kemarau berlalu. Pemerintah berkomitmen untuk penanganan cepat dan menyeluruh demi menjaga kualitas udara di kawasan regional.

“Kita akan mempertahankan kesiapsiagaan penuh hingga musim kemarau benar-benar berlalu. Target kita jelas bahwa tidak ada lagi komplain dari negara tetangga tentang asap kiriman dari Indonesia. Ini adalah komitmen diplomasi dan tanggung jawab regional kita, ” ujar Menko Polkam.

BMKG juga akan terus memantau cuaca dan memberikan peringatan dini kepada seluruh pihak terkait. Sistem koordinasi antar-daerah diperkuat untuk memastikan respons cepat jika terjadi kebakaran baru. Upaya ini menjadi pelajaran berharga dan model yang dapat terus dikembangkan di masa depan, sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi dan melindungi lingkungan.***

Read Entire Article
Karya | Politics | | |