Merah Putih di Ujung Jalan: Polres Semarang Tebar Semangat Kemerdekaan dan Tertib Lalu Lintas dari Alun-Alun Ungaran

1 month ago 16

UNGARAN - Sore yang biasanya tenang di kawasan Alun-Alun Lama Ungaran, Kamis, 8 Agustus 2025, mendadak berubah menjadi lebih hidup, penuh warna, dan sarat makna kebangsaan. Di tengah lalu lalang kendaraan dan aktivitas masyarakat yang bersiap menyambut akhir pekan, sekelompok personel berseragam cokelat tampak membagikan sesuatu yang tak ternilai harganya bendera Merah Putih, lambang kehormatan dan identitas bangsa.

Dipimpin langsung oleh Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy, S.I.K., M.Si., jajaran Polres Semarang membagikan ribuan bendera Merah Putih kepada pengguna jalan, mulai dari pengendara roda dua hingga roda empat. Namun lebih dari sekadar simbol, kegiatan ini adalah panggilan untuk menyalakan kembali semangat nasionalisme menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Bendera sebagai Pengingat dan Penyatu Bangsa

Dalam balutan senyum hangat dan sapaan ramah, AKBP Ratna bersama anggota turun langsung ke jalanan. Bendera Merah Putih diserahkan dengan tangan sendiri, bukan sekadar formalitas, melainkan ajakan dari hati untuk bersama-sama merawat semangat kebangsaan.

“Sore ini kami dari Polres Semarang membagikan bendera Merah Putih kepada para pengguna jalan. Ini bukan hanya bagian dari peringatan HUT ke-80 RI, tapi juga sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk terus menumbuhkan nasionalisme di ruang-ruang kehidupan sehari-hari, ” ujar Kapolres dengan penuh semangat.

Tak kurang dari 20.000 lembar bendera telah dibagikan sejak awal pekan, tak hanya di jalan raya, tetapi juga hingga ke permukiman warga yang belum mengibarkan bendera. Aksi ini menjadi bagian dari gerakan besar membumikan kembali semangat kemerdekaan bukan hanya sebagai seremoni tahunan, melainkan sebagai budaya hidup berbangsa.

Edukasi Lalu Lintas yang Dikemas Hangat dan Ramah

Menariknya, kegiatan ini tidak hanya soal bendera. Dalam suasana penuh kehangatan, sejumlah anggota Polres juga membagikan cokelat dan makanan ringan kepada pengendara, khususnya anak-anak, yang tertib berlalu lintas. Di tengah dominasi pesan keamanan yang kerap terasa tegas, pendekatan ini menjadi cara humanis dalam menanamkan nilai disiplin dan keselamatan berkendara.

“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa tertib lalu lintas adalah bagian dari tanggung jawab bersama. Apresiasi seperti ini akan membentuk kesadaran kolektif, apalagi ketika anak-anak mulai memahami bahwa tertib di jalan adalah bentuk cinta pada sesama, ” jelas Kapolres.

Masyarakat pun menyambut hangat kegiatan ini. Banyak di antara mereka yang menghentikan laju kendaraan sejenak, bukan karena razia, tetapi karena ingin ikut merasakan semangat kebangsaan yang disebarkan oleh para aparat.

Menyemai Nasionalisme di Jalan Raya

Di tengah arus modernitas yang seringkali menjauhkan masyarakat dari nilai-nilai luhur kebangsaan, inisiatif seperti ini menjadi oase nasionalisme. Membagikan bendera mungkin terlihat sederhana, tapi di baliknya terkandung pesan besar: bahwa cinta Tanah Air bisa diwujudkan dalam bentuk yang paling nyata dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Bendera-bendera itu kini berkibar di rumah-rumah warga, di spion motor, di kaca mobil, dan di hati mereka yang menerimanya. Ia bukan sekadar kain berwarna merah dan putih, tetapi pengingat akan sejarah panjang bangsa, pengorbanan para pahlawan, dan tanggung jawab generasi penerus untuk menjaga nilai-nilai tersebut tetap hidup.

Penutup: Di Jalanan, Polisi dan Rakyat Bersatu dalam Semangat Merdeka

Apa yang dilakukan oleh Polres Semarang sore itu bukan sekadar aksi simbolik. Ia adalah penggabungan peran aparat keamanan sebagai penjaga tertib masyarakat dan agen pemersatu bangsa. Ketika bendera Merah Putih berpindah tangan dari polisi ke rakyat, yang terjadi bukan sekadar perpindahan benda, melainkan perpindahan semangat.

Dengan semangat kemerdekaan yang menyala dari pinggir jalan hingga pelosok kampung, Polres Semarang mengajak seluruh warga untuk tidak hanya merayakan 17 Agustus dengan seremoni, tetapi juga dengan tindakan nyata yang menunjukkan cinta Tanah Air dari hal yang sekecil mematuhi lalu lintas, hingga mengibarkan bendera di depan rumah.

“Kami ingin masyarakat merasakan bahwa polisi ada bersama mereka, bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari keluarga besar bangsa ini, ” tutup AKBP Ratna Quratul Ainy dengan penuh harap.

(Humas /Agung)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |