Minggu Kasih di Ujung Timur: Saat Prajurit dan Warga Ambobera Beribadah dalam Damai

3 hours ago 2

PAPUA - Di tengah sejuknya pagi di pedalaman Papua, di Desa Ambobera, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, suasana berbeda terasa. Bukan derap sepatu tempur atau suara senjata yang terdengar, melainkan pujian rohani dan doa bersama yang mengalun dari Gereja Kemah Injil satu-satunya gereja di desa ini. Minggu 8 Juni 2025.

Prajurit Satgas Yonif 732/Banau Pos Ambobera hadir bukan sebagai penjaga keamanan semata, tetapi sebagai sahabat dalam iman dan sesama umat, mengikuti ibadah bersama masyarakat dalam semangat kasih dan kebersamaan.

Ibadah yang Merajut Persaudaraan

Ibadah bersama ini menjadi momentum spiritual dan emosional yang menguatkan hubungan antara prajurit TNI dan warga. Letnan Dua Infanteri Ronald Lumban Gaol, Komandan Pos Ambobera, dalam sambutannya mengatakan:

“Kegiatan ibadah bersama ini adalah wujud komitmen kami untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat Papua, khususnya di Desa Ambobera. Kami ingin menunjukkan bahwa TNI hadir bukan hanya untuk menjaga, tetapi juga untuk merangkul dalam kasih dan toleransi antarumat.”

Warga Merasa Aman dan Diperhatikan

Kehadiran TNI yang turut berdoa dan duduk sejajar dengan warga memberi makna mendalam. Bagi masyarakat Desa Ambobera yang selama ini hidup dalam bayang-bayang teror dari kelompok separatis bersenjata OPM, kehadiran aparat keamanan menjadi oase ketenangan.

Warga merasakan dampak nyata: kehidupan menjadi lebih tenang, anak-anak kembali ke sekolah, dan roda ekonomi mulai bergerak. Salah satu warga bahkan menyebut, “Gereja hari ini terasa berbeda. Ada damai yang nyata. Kami merasa dilindungi, bukan ditinggalkan.”

Simbol Harapan dan Damai

Kegiatan ini seolah menjadi pengingat bahwa perdamaian tidak selalu dibangun lewat perjanjian, tapi bisa dimulai dari hal sederhana seperti duduk bersama dalam ibadah. Di tanah yang dulu penuh konflik, kini tumbuh harapan bahwa keamanan dan cinta kasih bisa berjalan berdampingan.

Dengan langkah kecil tapi bermakna ini, Satgas Yonif 732/Banau menunjukkan bahwa prajurit sejati bukan hanya mereka yang mampu menjaga perbatasan, tetapi juga mereka yang mampu merawat kepercayaan dan hati rakyat.

Autentikasi:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |