PAPUA - Di tengah bentang alam pegunungan Papua yang megah dan sunyi, harapan tumbuh bukan dari lensa teropong atau raungan mesin militer, melainkan dari sentuhan tangan-tangan tulus para prajurit TNI. Hari itu, Selasa (22/04/2025), di halaman Pos Sinak Bandara, Satuan Tugas Yonif 700/Wiratama membuka layanan kesehatan untuk warga sekitar sebuah inisiatif sederhana namun sarat makna kemanusiaan.
Suasana yang terlukis bukanlah deretan antrian formal atau suasana tegang. Anak-anak datang dengan senyum malu-malu, digandeng tangan orang tua yang penuh harap. Mereka tahu, di balik loreng itu ada sahabat bukan hanya penjaga keamanan, tapi juga penyejuk hati dan penyembuh luka.
Sentuhan Tulus dari Garda Terdepan Kemanusiaan
Tenaga kesehatan TNI yang bertugas di pos tersebut merupakan lulusan terbaik dari Pusat Pendidikan Kesehatan TNI AD. Mereka melayani dengan sabar: memeriksa tekanan darah, mengobati luka ringan, hingga memberikan obat-obatan sesuai keluhan warga. Tersedia pula konsultasi medis sederhana yang menjadi tempat curhat kesehatan masyarakat pedalaman.
Letda Inf Karel, Komandan Pos Sinak Bandara, mengungkapkan kebahagiaannya melihat sambutan hangat warga.
“Kami hadir bukan hanya untuk menjaga, tapi untuk melayani. Kami ingin membangun kepercayaan, menjadi bagian dari masyarakat, dan memastikan saudara-saudara kami di Sinak merasa diperhatikan.”
Warga Datang karena Percaya, Bukan Karena Dipanggil
Tidak ada paksaan dalam kehadiran warga. Mereka datang karena percaya. Karena merasa nyaman. Karena tahu mereka didengar.
“Ini seperti saudara datang menengok, ” ujar Mama Yulince, warga Sinak yang datang bersama cucunya. “Anak-anak senang, kami pun tenang. TNI jadi lebih dari sekadar penjaga.”
Jembatan Hati yang Diperkuat Obrolan dan Pelayanan
Di sela pemeriksaan kesehatan, obrolan ringan terjadi di mana-mana. Tentang ladang, tentang cuaca, bahkan tentang anak-anak yang bercita-cita jadi tentara. Kegiatan ini menjadi media komunikasi yang tak tertulis menjembatani kesenjangan, memanusiakan pengamanan.
Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, mengapresiasi inisiatif ini.
“Apa yang dilakukan di Sinak adalah bentuk nyata dari pendekatan humanis TNI. Ini bukan hanya pengobatan fisik, tapi penyembuhan sosial mengobati ketidakpercayaan, membalut luka lama dengan empati, ” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa misi TNI di Papua bukan hanya keamanan, tapi membangun peace of mind dan peace of heart.
“Kesehatan adalah jembatan menuju kedamaian. Di sinilah kita merajut harapan bersama, ” imbuhnya.
Penutup: Harmoni di Ujung Timur Nusantara
Sinak mungkin jauh dari gemerlap kota, tapi hari itu, cahaya kemanusiaan menyinarinya. Pos kesehatan TNI bukan sekadar tenda dan meja obat tapi simbol kehadiran negara yang peduli. Di pelukan pegunungan Papua, lahir harapan baru lewat senyum tulus para prajurit dan mata berbinar masyarakat.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono