Perhutani Probolinggo dan DPPHT Gelar Sosialisasi Peralihan Program Pensiun dari PPMP Menjadi PPIP Kepada Purnawirawan Perhutani

7 hours ago 3

Probolinggo - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo menggelar sosialisasi peralihan program pensiun dari Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) menjadi Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) kepada para purnawirawan Perhutani, yang berlangsung di Aula Kantor Perhutani KPH Probolinggo, pada Selasa (09/09/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri Direktur Pengembangan dan Kepersertaan Dana Pensiun Perhutani Toni Kuspuja Hariyanto, Direktur Keuangan dan Umum Dana Pensiun Perhutani M. Yusuf Noorhajiyanto, Kepala Perhutani KPH Probolinggo Akhmad Faizal beserta jajaran, Ketua Penshutindo Jawa Timur Ririh Prabowo, Ketua Penshutani Jawa Timur Heru Lutfi, Staf Khusus Departemen KSDMU dan IT Divre Jatim Marten Ada’, Ketua Penshutindo Cabang Probolinggo Iwan Tidarta serta para purnawirawan Perhutani yang hadir langsung maupun diwakili oleh anggota keluarga.

Kepala Perhutani KPH Probolinggo, Akhmad Faizal, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi kepada para purnawirawan Perhutani, terkait rencana peralihan program pensiun dari Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) menjadi Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).

“Hari ini kita melaksanakan sosialisasi untuk memberikan pemahaman tentang manfaat perubahan program pensiun dari Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) menjadi Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), yang akan mempengaruhi akumulasi iuran serta nilai pensiun yang diterima dimasa mendatang”, tuturnya.

Dalam Kesempatannya Direktur Pengembangan dan Kepersertaan Dana Pensiun Perhutani, Toni Kuspuja Hariyanto, menjelaskan bahwa peralihan program pensiun dari PPMP menjadi PPIP merupakan perubahan kebijakan pengelolaan dana pensiun, PPMP memberikan nilai manfaat kepada para purnawirawan selama masa pensiun berdasarkan potongan iuran yang dilakukan setiap bulan selama masa kerja.

“PPMP merupakan program dengan manfaat pensiun yang sudah dihitung dan ditetapkan diawal, sedangkan PPIP merupakan program dimana manfaat pensiun bergantung pada akumulasi iuran dan hasil pengembangannya. Jika selama ini dana pensiun dikelola oleh anak perusahaan Perhutani yaitu Dana Pensiun (Dapen), nantinya dana tersebut akan dialihkan pengelolaannya ke Lembaga Jasa Keuangan, yaitu Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Keduanya sama-sama program pensiun, namun dikelola oleh institusi yang berbeda”, tuturnya.

Sementara itu Direktur Keuangan dan Umum Dana Pensiun Perhutani, M. Yusuf Noorhajiyanto, menjelaskan bahwa peserta dana pensiun dibagi menjadi dua, yaitu peserta aktif (masih bekerja dan belum menerima hak pensiun) dan peserta pasif (pensiunan, janda/duda atau ahli waris). Pihaknya selama ini mengelola hak-hak para purnawirawan Perhutani, Dapen menerima pemasukan bulanan sebesar 600 juta dari peserta aktif, sedangkan pengeluaran untuk pembayaran pensiunan mencapai Rp. 10, 2 miliar per bulan.

“Selisih yang besar ini menimbulkan defisit yang menjadi beban Perhutani sebagai pendiri. Oleh karena itu, peralihan dari PPMP menjadi PPIP diharapkan menjadi solusi. Dengan PPIP, peserta akan mengetahui secara pasti jumlah saldo yang dimiliki masing-masing”, jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa setelah acara sosialisasi selesai, peserta akan diberi informasi mengenai jumlah saldo secara pribadi melalui proses registrasi data yang telah disiapkan oleh petugas.

“Perubahan dari PPMP menjadi PPIP memerlukan persetujuan peserta, untuk itulah sosialisasi ini kami adakan. Dalam pengelolaannya pemberian manfaat dirancang berlangsung bulanan selama 5 hingga 9 tahun, sedangkan bagi peserta aktif yang belum pensiun, program akan diatur dengan minimal masa iuran 10 tahun”, imbuhnya.

Sementara itu Junaidi, salah satu purnawirawan Perhutani berharap peralihan program pensiun dari PPMP menjadi PPIP dapat memberikan kesinambungan penghasilan dimasa pensiun.

“Kami berharap melalui program ini, dapat memberikan manfaat kepada kami, sehingga kami merasa tenang dimasa pensiun karena tidak bergantung kepada keluarga atau orang lain”, harapnya.@Red. 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |