PAPUA - Di balik tugas berat menjaga kedaulatan negara, para prajurit TNI dari Satgas Yonif 733/Masariku Koops Habema memperlihatkan sisi lain yang jarang terlihat: hati yang lembut dan tangan yang ringan membantu. Selasa (22/04/2025), di Pelabuhan Amor, Distrik Krepkuri, mereka tak hanya berdiri sigap sebagai penjaga keamanan, tapi hadir sebagai sahabat yang menyapa dan membagikan pakaian hangat bagi masyarakat sekitar.
Di tengah lalu-lalang aktivitas pelabuhan, prajurit yang biasanya identik dengan ketegasan itu, justru hadir membawa senyum, pelukan persaudaraan, dan sapa hangat. Mereka menyambut masyarakat yang datang ke Titik Kuat dengan ramah, mendengarkan keluhan, berbagi cerita, dan menyalurkan pakaian layak pakai untuk warga sekitar. Aksi kecil yang menciptakan dampak besar.
Dipimpin oleh Letda Inf Ramli, para prajurit menunjukkan bahwa pengabdian bukan hanya soal tugas negara, tetapi juga soal sentuhan kemanusiaan. Seorang warga, Markus Pilipus, dengan mata berkaca-kaca mengungkapkan,
“Kami merasa seperti dijaga oleh keluarga sendiri. TNI bukan hanya penjaga wilayah, mereka penjaga hati kami.”
Misi Humanis, Bukan Sekadar Tugas
Komandan Satgas Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius J. Matakena, menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini adalah bentuk nyata dari doktrin teritorial TNI yang menempatkan interaksi sosial sebagai pilar penting.
“Kami tidak hanya menjaga keamanan fisik, tapi juga membangun jembatan kepercayaan dan kebersamaan. Dengan itu, stabilitas yang kita jaga bisa tumbuh dari dalam hati masyarakat sendiri, ” katanya.
Apresiasi Pimpinan Tertinggi
Panglima Koops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, pun memberikan apresiasi tinggi atas aksi inspiratif ini.
“Tindakan kecil seperti menyapa dan memberi bisa menjadi pondasi besar bagi perdamaian yang berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang strategi militer, tapi tentang empati dan pendekatan humanis. Saya bangga dengan prajurit Masariku.”
Lebih jauh, ia menekankan bahwa kedekatan emosional dengan masyarakat adalah kunci stabilitas jangka panjang di Papua.
“Sapaan hangat lebih kuat dari barikade. Sentuhan kemanusiaan lebih tajam dari senjata, ” ujar Mayjen Lucky.
Harapan yang Disemai di Tanah Papua
Di tengah dinamika keamanan dan tantangan geografis Papua, para prajurit Yonif 733/Masariku telah membuktikan bahwa menjaga wilayah bukan hanya soal garis pertahanan, tetapi juga tentang merawat harapan dan merangkul sesama. Apa yang terjadi di Pelabuhan Amor bukan sekadar momen, tetapi langkah kecil menuju perdamaian besar.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono