PAPUA - Di tengah keterbatasan tenaga pengajar di wilayah pedalaman Papua, prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau kembali menunjukkan kepeduliannya. Personel Pos Beoga kini turut ambil peran sebagai Tenaga Pendidik (Gadik) di SMP Kampung Milawak, Distrik Beoga. Kegiatan mulia ini dipimpin oleh Letda Chk Fauzi, Selasa (2/9/2025).
Isi Kekosongan Guru, Ajarkan Ilmu Dasar dan Nasionalisme
Dengan latar belakang pendidikan dan kompetensi yang dimiliki, personel TNI mengisi kekurangan guru di sekolah yang selama ini terbatas dalam sumber daya pengajar. Materi yang diberikan tidak hanya mencakup pelajaran umum seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), tetapi juga wawasan kebangsaan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan semangat patriotisme sejak dini.
Anak-anak tampak antusias mengikuti pelajaran bersama para prajurit. Kehadiran TNI di ruang kelas memberikan suasana belajar yang berbeda, lebih disiplin, menyenangkan, dan penuh semangat baru.
Pendidikan Adalah Hak Anak Bangsa
Komandan Pos Beoga, Lettu Inf Budi Hartono, menegaskan bahwa program Gadik merupakan bentuk nyata komitmen Satgas Yonif 732/Banau dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana amanat konstitusi.
“Tugas kami tidak hanya menjaga perbatasan, tetapi juga memastikan anak-anak di wilayah perbatasan mendapat hak pendidikan yang layak. Kehadiran prajurit di sekolah diharapkan bisa memotivasi para pelajar untuk terus bermimpi dan berjuang meraih cita-cita setinggi-tingginya, ” jelas Lettu Budi.
Disambut Hangat oleh Guru dan Murid
Kehadiran prajurit TNI sebagai guru tambahan disambut penuh apresiasi oleh pihak sekolah. Bapak Denis, salah satu guru senior SMP Beoga, mengaku sangat terbantu dengan program ini.
“Selama ini kami sering kekurangan guru, terutama untuk mata pelajaran tertentu. Dengan hadirnya bapak-bapak TNI, beban kami menjadi lebih ringan. Anak-anak juga mendapatkan pengalaman belajar yang berbeda. Mereka disiplin, sabar, dan cepat dekat dengan siswa. Kehadiran mereka sangat dicintai anak-anak, ” ungkapnya.
TNI dan Rakyat, Bersama Mencerdaskan Generasi Papua
Program Gadik Satgas Yonif 732/Banau tidak sekadar mengisi kekosongan guru, melainkan juga menjadi jembatan harapan bagi generasi muda Papua. Melalui pendidikan, anak-anak di perbatasan diharapkan mampu membuka cakrawala lebih luas dan siap menghadapi masa depan dengan percaya diri.
TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai sahabat dan keluarga bagi rakyat, terutama dalam memastikan anak-anak bangsa, tanpa terkecuali, mendapatkan kesempatan belajar yang layak.
(PenSatgas Yonif 732/Banau)