Wangbe, Papua Tengah - Suasana ceria menyelimuti Kampung Ulipia, Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak, saat suara tawa anak-anak bergema di tengah kegiatan edukatif yang digelar Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau. Pada Senin (29/9/2025), prajurit Pos Wangbe mempersembahkan program inovatif bertajuk “Papua Melek Bahasa Indonesia”, sebuah inisiatif yang tak hanya mengajarkan kemampuan berbahasa, tetapi juga merajut persatuan dan harapan untuk masa depan generasi muda Papua.
Dipimpin oleh Sertu Rinaldi, para prajurit tampil sebagai guru sekaligus sahabat bagi anak-anak setempat. Dengan metode pembelajaran interaktif dan menyenangkan, mereka mengenalkan kosakata baru, membuat kalimat sederhana, hingga menyanyikan lagu-lagu nasional. Tawa dan semangat belajar terpancar di wajah anak-anak, menjadikan kegiatan ini bukan sekadar kelas bahasa, melainkan ruang inspirasi yang menumbuhkan percaya diri dan kecintaan pada Indonesia.
Membumikan Bahasa Persatuan
Komandan Pos Wangbe, Lettu Inf Gery, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Bakti TNI di bidang pendidikan.
“Menguasai Bahasa Indonesia berarti membuka pintu untuk wawasan yang lebih luas. Bahasa adalah jembatan persatuan, dan kami ingin memastikan anak-anak Papua tumbuh sebagai generasi yang percaya diri, cerdas, dan mencintai bangsanya, ” ujar Lettu Gery.
Ia juga memastikan bahwa program ini akan dilakukan secara berkelanjutan, dengan materi yang lebih variatif di masa mendatang. “Kami ingin menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas, ” tambahnya.
Sambutan Hangat dari Warga
Kegiatan ini mendapat apresiasi luar biasa dari masyarakat. Para orang tua mengaku gembira melihat perubahan anak-anak mereka yang kini lebih berani berbicara Bahasa Indonesia dan semangat belajar meningkat.
Salah satu orang tua mengungkapkan rasa syukurnya:
“Kami berterima kasih kepada bapak-bapak TNI. Anak-anak jadi semangat belajar, sekarang mereka mulai berani bicara Bahasa Indonesia. Kami sendiri kesulitan mengajari karena kemampuan kami terbatas. Kehadiran TNI di sini seperti jawaban doa kami, ” ungkapnya dengan mata berbinar.
Misi Edukasi dan Persatuan
Program “Papua Melek Bahasa Indonesia” ini bukan sekadar kegiatan belajar, tetapi gerakan kecil dengan dampak besar. Di wilayah yang penuh keterbatasan akses pendidikan, inisiatif Satgas Yonif 732/Banau menjadi cahaya harapan bagi masa depan anak-anak Papua.
Melalui pendekatan yang humanis dan inklusif, para prajurit TNI membuktikan bahwa membangun bangsa tidak selalu dengan senjata, melainkan juga dengan pena, kata, dan kasih sayang.
Dari Kampung Ulipia, semangat persatuan itu kini tumbuh, menyapa langit Papua dengan satu pesan: Bahasa Indonesia menyatukan kita, dari Sabang sampai Merauke.
(PenSatgas Yonif 732/Banau)