Sebby Sambom Tersisih: Juru Bicara OPM Mulai Kehilangan Kepercayaan, Diduga Dekat dengan Aparat Indonesia

2 weeks ago 11

PAPUA - Karier Sebby Sambom, yang selama ini dikenal sebagai Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), kini berada di ujung tanduk. Sejumlah petinggi OPM mulai terang-terangan menyatakan keraguan terhadap loyalitasnya. Bahkan, muncul dugaan serius bahwa Sebby menjalin komunikasi dengan aparat keamanan Indonesia, sesuatu yang dianggap sebagai “pengkhianatan” dalam lingkaran separatis. Minggu (31/08/2025).

Gelagat keretakan ini kian mencuat setelah Sebby berulang kali mengeluarkan pernyataan publik yang dianggap tidak konsisten. Pernyataannya kerap kali bertolak belakang dengan laporan lapangan dari sejumlah komando daerah pertahanan (Kodap), dan bukan hanya membuat bingung simpatisan, tetapi juga memperburuk citra OPM di mata publik.

Salah satu pimpinan OPM di wilayah pegunungan, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap Sebby.

“Banyak yang kecewa karena pernyataannya tidak jelas. Kadang menuduh aparat, kadang membantah klaim dari sesama OPM. Itu membuat kami curiga dia sudah tidak lagi sejalan dengan garis perjuangan, ” ujarnya, Minggu (31/8/2025).

Retaknya Persatuan di Tubuh OPM

Sumber internal menyebutkan, titik awal ketegangan terjadi ketika Sebby beberapa kali membantah klaim operasi dan aksi yang dilaporkan Kodap**, termasuk Kodap XXXV Bintang Timur. Bantahan itu dianggap meruntuhkan legitimasi kelompok di hadapan publik, seakan menyingkap perpecahan besar di dalam tubuh OPM.

Sejumlah tokoh masyarakat Papua turut menyoroti kondisi ini. Yonas Tabuni, salah seorang tokoh adat, menilai pergeseran sikap Sebby merupakan sinyal kuat bahwa OPM sudah kehilangan arah perjuangan.

“Kalau jubirnya saja sudah tidak dipercaya, bagaimana masyarakat bisa percaya pada perjuangan mereka? Ini bukti OPM sedang mengalami kebingungan besar, ” tegas Yonas.

Dugaan Dekat dengan Aparat Indonesia

Isu paling panas yang berkembang di kalangan OPM adalah dugaan bahwa Sebby sudah menjalin komunikasi dengan aparat keamanan Indonesia. Meski belum ada bukti konkret, kecurigaan itu diperkuat dengan fakta bahwa beberapa pernyataannya belakangan sejalan dengan narasi resmi pemerintah.

Hal ini tentu memantik keresahan internal. Bagi sebagian petinggi OPM, kesamaan narasi dengan pemerintah adalah sinyal adanya “hubungan tersembunyi” yang mengancam konsolidasi perjuangan.

Masyarakat Papua Ingin Damai, Bukan Konflik

Di tengah memanasnya isu perpecahan OPM, masyarakat Papua justru lebih menaruh harapan pada perdamaian. Mereka lelah dengan konflik berkepanjangan yang hanya melahirkan korban sipil.

Daniel Murib, tokoh pemuda dari Yahukimo, menegaskan bahwa rakyat Papua tidak peduli siapa yang masih dipercaya atau tidak di dalam tubuh OPM.

“Yang penting jangan lagi ganggu masyarakat. Kalau ada orang OPM yang mau bergabung dengan pemerintah, itu lebih baik. Supaya rakyat Papua bisa hidup tenang, ” tegas Daniel.

Simbol Pudarnya Pengaruh Sebby Sambom

Sebby yang dulu dikenal vokal sebagai juru bicara OPM kini justru tersudut oleh kelompoknya sendiri. Dari simbol perlawanan, kini ia dipandang sebagai sosok yang mulai kehilangan arah dan kepercayaan. Bagi pengamat konflik Papua, kondisi ini menjadi indikator jelas bahwa soliditas OPM mulai rapuh dari dalam, sehingga upaya mereka untuk mempertahankan simpati masyarakat kian melemah.

(APK/ Pers.co.id )

Read Entire Article
Karya | Politics | | |