Jayapura – Dalam rangka meningkatkan gizi dan memperkuat kepedulian terhadap tumbuh kembang anak-anak Papua, Babinsa Koramil 1701-09/Jayapura Selatan, Serda Risky Sugiyanto, mendampingi kader PKK dalam kegiatan memasak dan menyajikan sate untuk santap bersama anak-anak binaan Rumah Belajar Sanggar Papua. Kegiatan yang berlangsung hangat dan penuh kebersamaan ini digelar di Kampung Gersen, Kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Senin (4/8/2025).
Meski sederhana, kegiatan ini sarat makna sosial dan edukatif. Rumah Belajar Sanggar Papua merupakan lembaga pendidikan nonformal yang dibina langsung oleh Ibu Pangdam XVII/Cenderawasih, Ny. Agustin Puruwito. Saat ini, rumah belajar tersebut membina sebanyak 50 siswa dari wilayah Jayapura Utara dan Jayapura Selatan, yang berasal dari berbagai latar belakang sosial.
Serda Risky Sugiyanto menyampaikan bahwa keterlibatan Babinsa dalam kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen TNI untuk selalu hadir dan berkontribusi positif di tengah masyarakat. Menurutnya, peran Babinsa tidak hanya sebatas menjaga stabilitas dan keamanan wilayah, tetapi juga menjadi penggerak dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat, khususnya generasi muda.
“Keberadaan TNI, khususnya Babinsa, di tengah masyarakat harus memberikan manfaat nyata. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menumbuhkan nilai kebersamaan, kepedulian, serta mendukung tumbuh kembang anak-anak Papua — tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara mental dan sosial, ” ujar Serda Risky.
Salah satu kader PKK, Ibu Yuli Rorosiyan, turut menyampaikan apresiasi atas dukungan dan pendampingan yang secara konsisten diberikan oleh Babinsa dalam setiap kegiatan masyarakat. Ia menilai kehadiran TNI menjadi sumber semangat, baik bagi anak-anak maupun bagi para ibu kader PKK.
“Kami merasa tidak berjalan sendiri. Kehadiran Bapak Babinsa di setiap kegiatan sangat berarti. Anak-anak menjadi lebih termotivasi, dan kami para ibu juga lebih percaya diri untuk terus bergerak bersama masyarakat, ” tutur Ibu Yuli.
Kegiatan makan bersama ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga menjadi ajang mempererat hubungan antar warga, memperkuat sinergi lintas sektor, serta menumbuhkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Momen sederhana ini menjadi simbol sinergi antara TNI, PKK, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang ramah anak, sehat, dan berdaya. Kolaborasi seperti ini merupakan bagian penting dari strategi membangun Papua dari akar rumput, dimulai dari keluarga dan komunitas.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung secara berkelanjutan. Selain menambah asupan gizi, anak-anak juga belajar tentang arti kebersamaan dan cinta kasih dari lingkungan sekitar, ” tambah Serda Risky.
Dengan semangat kolaborasi dan kebersamaan, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi wilayah-wilayah lain di Papua untuk mengembangkan program serupa dalam rangka mencetak generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan berkarakter kuat. (Redaksi Papua)