BARRU - Zulfachmy, S.STP., M.H., resmi mengemban amanah sebagai Kepala Bidang Humas, Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo-SP Kabupaten Barru, usai dilantik pada Rabu (9/7/2025).
Pelantikan ini tak hanya menjadi momentum rotasi birokrasi, tetapi juga menarik perhatian kalangan jurnalis yang selama ini menjadi mitra strategis pemerintah dalam penyebaran informasi publik.
Menggantikan Reza Syahrial, S.STP., M.M., Zulfachmy menempati posisi yang berperan penting sebagai penghubung utama antara pemerintah daerah dan media.
Ucapan selamat serta harapan pun mengalir dari para wartawan, disertai dorongan agar kehumasan di Barru lebih terbuka dan responsif.
Menanggapi dukungan tersebut, Zulfachmy menyampaikan apresiasi dan komitmennya untuk membangun kolaborasi yang kuat bersama insan pers.
Ia membuka diri terhadap berbagai masukan dan mendorong terbangunnya komunikasi yang produktif demi memperkuat pelaksanaan fungsi kehumasan .
Salah satu masukan datang dari Pimpinan Redaksi Teras Waktoe.com, Wahyuddin Suyuti.
Ia mengusulkan agar Dinas Kominfo-SP, melalui Bidang Humas, dapat menginisiasi pertemuan rutin antara wartawan dan jajaran pimpinan daerah mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Sekda, hingga pejabat eselon II.
Pertemuan yang terjadwal ini dinilai penting sebagai ruang interaksi langsung antara pewarta dan pengambil kebijakan.
"Selain mempererat hubungan emosional, forum semacam itu juga diyakini akan memperlancar arus informasi dari sumber utama kepada media secara terbuka dan akurat", ujarnya.
Menurut Wahyuddin, selama ini fungsi kehumasan cenderung terbatas pada penyusunan rilis sambutan serta dokumentasi acara resmi.
"Fungsi itu memang penting, namun belum cukup menggambarkan peran strategis humas sebagai jembatan aktif antara pemerintah dan publik melalui media", terangnya.
Zulfachmy sendiri dikenal sebagai figur komunikatif dan terbuka sejak menjabat sebagai Lurah Tuwung.
Kini, di posisi barunya, harapan besar disematkan kepadanya untuk menjadikan kehumasan Kominfo-SP Barru sebagai ruang yang hidup bukan hanya menyampaikan narasi satu arah, tetapi juga membangun dialog yang memperkuat transparansi dan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
