Bendungan Triliunan Rupiah Diharapkan Genjot Pembangunan NTT

2 hours ago 1

KUPANG - Pemerintah secara masif mendorong kemajuan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui pembangunan infrastruktur vital. Salah satu proyek unggulan adalah bendungan raksasa senilai Rp2, 059 triliun, yang digadang-gadang menjadi jawaban atas persoalan kekeringan kronis yang kerap melanda wilayah ini. Lebih dari sekadar solusi pengairan, bendungan ini diharapkan menjadi katalisator utama dalam memperkuat sektor pertanian dan menjamin ketahanan pangan bagi masyarakat NTT.

Lokasi strategis bendungan di salah satu daerah terkaya ketiga di NTT menjadi nilai tambah tersendiri. Keberadaannya diproyeksikan mampu mempercepat laju pemerataan pembangunan di seluruh penjuru provinsi.

Data dari ntt.bps.go.id mencatat, pada triwulan II tahun 2025, NTT berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi impresif sebesar 5, 44% (year on year). Angka ini ditopang oleh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang mencapai Rp37, 40 triliun (harga berlaku) dan Rp20, 84 triliun (harga konstan 2010). Pertumbuhan positif ini menegaskan geliat ekonomi yang kian membaik dan potensi besar NTT untuk berkembang lebih pesat, terutama dengan dukungan infrastruktur memadai.

Pembangunan bendungan senilai triliunan rupiah ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam pemerataan pembangunan kawasan timur Indonesia. Bendungan ini tidak hanya berfungsi sebagai penyedia air baku, tetapi juga multifungsi sebagai pengendali banjir, penyokong irigasi pertanian, bahkan berpotensi menjadi destinasi pariwisata baru yang menarik.

Harapan besar disematkan agar kehadiran bendungan ini mampu membawa dampak transformatif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat NTT, sekaligus memperkokoh fondasi ekonomi daerah untuk masa depan yang lebih cerah.

Bendungan Manikin, yang kini tengah dalam tahap pembangunan di Kabupaten Kupang, menjadi fokus utama. Kabupaten ini, yang merupakan daerah terkaya ketiga di Provinsi Nusa Tenggara Timur, memiliki luas wilayah 5.298, 13 kilometer persegi. Pada triwulan II tahun 2025, Kabupaten Kupang mencatat angka PDRB atas dasar harga berlaku sebesar Rp2.687 miliar.

Kehadiran Bendungan Manikin diharapkan dapat secara signifikan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, terutama dalam sektor pertanian yang menjadi tulang punggung masyarakat. Selain itu, bendungan ini akan berperan vital dalam penyediaan air baku dan menjaga ketahanan air di wilayah yang rentan terhadap kekeringan.

Dengan kapasitas tampung total mencapai 28, 20 juta meter kubik, Bendungan Manikin dirancang untuk mengairi sekitar 652 hektare daerah irigasi. Lebih lanjut, bendungan ini akan menjadi sumber pasokan air baku krusial bagi Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, dengan kapasitas aliran mencapai 700 liter per detik. Hal ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan air secara keseluruhan, mendukung aktivitas pertanian, serta memenuhi kebutuhan esensial masyarakat setempat.(PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |