Billy Beras Dipanggil KPK Jadi Saksi Kasus Korupsi DJKA

2 hours ago 1

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil pengusaha Billy Haryanto, yang akrab disapa Billy Beras, untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Panggilan ini terkait dengan penyelidikan kasus dugaan suap pembangunan jalur kereta di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pemeriksaan dijadwalkan berlangsung pada Senin, 29 September 2025, di Gedung Merah Putih KPK.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, membenarkan pemanggilan tersebut dalam keterangannya pada Senin. Namun, details mengenai materi pemeriksaan yang akan didalami dari Billy Beras belum diungkapkan lebih lanjut oleh pihak KPK.

Billy Beras bukanlah sosok asing dalam pusaran kasus ini. Sebelumnya, ia telah memberikan kesaksian di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Jawa Tengah, pada 9 November 2023. Saat itu, kesaksiannya diberikan untuk terdakwa Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BTP Jawa Bagian Tengah, Bernard Hasibuan.

Dalam persidangan sebelumnya, Billy Beras mengakui perannya sebagai perantara atau makelar dalam berbagai proyek pengadaan barang dan jasa di DJKA. Ia mengaku menerima aliran dana miliaran rupiah atas jasanya menghubungkan penyedia pekerjaan dengan kontraktor.

"Setelah menghubungkan, mendapat bagian keuntungan, " ucap Billy di persidangan.

Pengusaha yang dikenal dengan bisnis beras ini mengungkapkan bahwa ia pernah menerima keuntungan sebesar Rp 3, 2 miliar dari Direktur Utama PT Istana Putra Agung, Dion Renato Sugiarto. Keuntungan tersebut berasal dari proyek pembangunan jalur kereta antara Stasiun Balapan Solo-Kalioso untuk paket JGSS 4. Billy mengaku dimintai tolong oleh Dion untuk menggarap paket tersebut, yang kemudian ia teruskan informasinya kepada Direktur Prasarana DJKA, Harno Trimadi.

Lebih jauh, Billy juga membeberkan hubungannya dengan pejabat tinggi di Kemenhub. Ia mengaku mengenal Menteri Perhubungan saat itu, Budi Karya Sumadi, dan pernah berkunjung ke kediamannya di Jakarta.

Tidak hanya di Solo, Billy juga meraup keuntungan dari proyek-proyek di luar kota. Ia mengaku memperoleh Rp 2, 2 miliar karena membantu Dion menggarap proyek di Balai Teknik Jawa Timur, serta tambahan Rp 1, 6 miliar untuk pekerjaan jalur KA di ruas Bogor-Sukabumi, Jawa Barat.

Kasus korupsi di DJKA ini telah menjerat 10 tersangka yang ditetapkan KPK pada 13 April 2023. Para tersangka penerima suap meliputi Direktur Prasarana Perkeretaapian Harno Trimadi, PPK BTP Jawa Bagian Tengah Bernard Hasibuan, Kepala BTP Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya, PPK BTP Jawa Bagian Barat Syntho Pirjani Hutabarat, PPK Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan Achmad Affandi, dan PPK Perawatan Prasarana Perkeretaapian Fadilansyah.

Sementara itu, para tersangka pemberi suap adalah Direktur PT Istana Putra Agung (IPA) Dion Renato Sugiarto, Direktur PT Dwifarita Fajarkharisma Muchamad Hikmat, dan Direktur PT KA Manajemen Properti (sampai Februari 2023) Yoseph Ibrahim.

KPK menduga bahwa praktik rekayasa administrasi dan penentuan pemenang tender proyek telah terjadi. Penyelidikan ini mengarah pada adanya dugaan penerimaan suap oleh sejumlah penyelenggara negara di DJKA Kemenhub dari para pengusaha pelaksana proyek. Besaran suap yang diterima diduga berkisar antara 5 hingga 10 persen dari nilai proyek, sebagaimana diungkapkan oleh Wakil Ketua KPK Johanis Tanak.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |