JAKARTA - Kepastian datang dari Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, mengenai ketersediaan stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang. Beliau menegaskan bahwa seluruh stok beras yang tersimpan aman dan terawat dengan sangat baik, menjadi benteng kokoh untuk menopang stabilitas pangan nasional dan memastikan kebutuhan masyarakat selalu terpenuhi.
"Bulog memastikan mutu beras tetap terjaga melalui rangkaian prosedur pengelolaan di gudang, " jelas Rizal dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.
Setiap butir beras yang tiba di gudang Bulog tak luput dari pemeriksaan ketat. Proses pemantauan pun dilakukan secara berkala, dengan prioritas utama menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan gudang. Jika terdeteksi sekecil apapun indikasi serangan hama, tim Bulog sigap mengambil tindakan pengendalian, mulai dari penyemprotan hingga fumigasi.
Dalam operasional penyaluran, Bulog menerapkan prinsip 'first in, first out' (Fifo) dan 'First expired first out' (Fefo). Sistem ini krusial untuk memastikan perputaran stok berjalan lancar dan efektif.
Lebih lanjut, Rizal menekankan bahwa jika ada indikasi penurunan kualitas, langkah korektif segera diambil. Mulai dari pemisahan beras, fumigasi ulang, hingga pemanfaatan mesin pemilah modern untuk memastikan beras yang sampai ke tangan konsumen adalah yang terbaik.
"Dengan demikian, masyarakat menerima beras berkualitas baik dan layak konsumsi sesuai standar, " ujar Rizal, meyakinkan.
Komitmen Bulog dalam menjaga ketersediaan pangan tak perlu diragukan lagi. Hingga awal September 2025, perusahaan pelat merah ini mencatat stok CBP yang tersimpan di gudang mencapai sekitar 3, 9 juta ton.
"Kami tidak hanya menunggu, tetapi menjalankan strategi proaktif jemput gabah dari sentra-sentra produksi, memastikan kualitas terjaga melalui fasilitas modern, serta menghadirkan beras berkualitas dengan harga terjangkau di masyarakat, " tegasnya.
Terkait penyaluran CBP melalui program bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Bulog menyadari pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Perbedaan preferensi konsumen di setiap daerah menjadi catatan penting bagi Bulog.
Kendati demikian, Bulog menjamin ketersediaan beras SPHP yang sesuai standar, dengan tetap menjaga kualitas dan daya saingnya di pasar.
"Bulog menegaskan terus menjalankan penugasan pemerintah secara optimal, menjaga stabilitas harga, serta memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia, " pungkas Rizal. (PERS)
