Gotong Royong Karung Tanah: Warga dan Satgas TMMD Satukan Tenaga untuk Bangun Jalan Desa di Temanggung

2 hours ago 2

TEMANGGUNG - Di bawah terik matahari yang menyengat, puluhan warga bersama Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 Kodim 0706/Temanggung tampak berderet di sepanjang jalan yang baru dicor di Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Dengan tangan-tangan penuh lumpur dan keringat yang bercucuran, mereka bahu membahu mengangkat tanah urug menggunakan karung untuk memperkuat badan jalan penghubung antara Desa Banaran dan Desa Kemloko.

Pemandangan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong masih mengakar kuat di pedesaan. Tanpa bantuan alat berat, masyarakat dan prajurit TNI menempuh cara manual yang sederhana namun efektif. Karung demi karung diisi tanah, dipanggul ke bahu, lalu dituang ke titik pengurugan. Meski melelahkan, tidak tampak keluhan sedikit pun dari wajah mereka. Justru yang terlihat adalah senyum, tawa ringan, dan semangat kebersamaan.

Komandan SSK TMMD, Letda Arm Rusyanto, yang memimpin kegiatan di lokasi mengatakan bahwa aksi sederhana ini menyimpan makna yang sangat besar.

“Inilah bentuk kemanunggalan TNI dan rakyat. Dengan karung pun, pekerjaan bisa diselesaikan. Tidak ada kata menyerah, yang ada hanyalah semangat untuk membangun desa, ” ujarnya.

Jalan Baru, Harapan Baru

Jalan sepanjang 800 meter yang sedang dicor ini menjadi salah satu sasaran utama TMMD ke-125. Infrastruktur ini akan menghubungkan Desa Banaran dengan Desa Kemloko, yang selama bertahun-tahun sulit dijangkau terutama saat musim hujan. Jalan tanah yang licin dan berlumpur kerap memutus akses warga, sehingga aktivitas sehari-hari terhambat.

Kini, berkat pembangunan jalan cor, akses transportasi menjadi lebih mudah. Warga tak lagi harus memutar jauh untuk menuju ladang, pasar, atau sekolah. Bahkan, hasil panen pertanian bisa lebih cepat didistribusikan tanpa harus menunggu kondisi jalan membaik.

Seorang warga Desa Banaran, Rizal, mengaku merasakan langsung manfaat pembangunan ini.

“Dulu kalau musim hujan, jalan ini sulit dilewati, apalagi bawa hasil panen. Sekarang setelah dicor, akses jadi lebih cepat. Kami senang sekali bisa ikut kerja bakti bersama TNI, ” ungkapnya sambil menenteng karung tanah.

Lebih dari Sekadar Infrastruktur

Program TMMD Reguler ke-125 tidak hanya fokus pada pembangunan jalan. Ada pula pembuatan gorong-gorong, rabat jalan, serta renovasi rumah tidak layak huni. Namun, proyek jalan Banaran–Kemloko menjadi prioritas vital karena manfaatnya langsung dirasakan ribuan warga setiap hari.

Selain mempermudah transportasi, pembangunan jalan ini juga mempererat hubungan sosial masyarakat. Proses pengerjaan yang melibatkan warga lintas usia, mulai dari pemuda hingga orang tua, semakin memperkuat tradisi gotong royong yang mulai luntur di era modern.

“Yang paling berharga bukan hanya jalannya, tapi juga kebersamaan. Ini adalah warisan sosial yang akan terus hidup di tengah masyarakat, ” tambah Letda Arm Rusyanto.

Target Rampung, Semangat Tak Pernah Padam

Pembangunan jalan penghubung Banaran–Kemloko ditargetkan rampung sebelum penutupan TMMD pada 21 Agustus 2025. Meski alat terbatas, semangat kolektif warga dan Satgas TNI menjadi tenaga utama yang menggerakkan pembangunan. Dari pagi hingga sore, mereka tak henti mengangkut tanah, mencampur semen, hingga meratakan jalan.

Di tengah kesederhanaan itu, terpancar pesan kuat bahwa pembangunan bukan semata soal infrastruktur, tetapi tentang persatuan, kemandirian, dan cinta tanah air. Dari Desa Banaran, Temanggung, semangat itu menyala: bahwa dengan karung tanah dan tekad bersama, perubahan besar bisa diwujudkan.

(Pendim 0706/Temanggung)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |