PANGKEP SULSEL– Peringatan Hari Literasi Sedunia tahun ini terasa semakin istimewa bagi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Pasalnya, Bupati Pangkep, DR. H. Muhammad Yusran Lalogau, resmi menerima Kabar Award 2025 sebagai Tokoh Literasi.
Penganugerahan tersebut menjadi momentum bersejarah karena menandai apresiasi atas komitmen Bupati Pangkep dalam membangun budaya literasi di kabupaten Pangkep
Ada tiga capaian besar yang menjadi dasar pemberian penghargaan ini. Pertama, sukses menyelenggarakan Festival Literasi Pangkep selama empat tahun berturut-turut sejak 2021 hingga 2024. Festival ini telah menjadi agenda tahunan yang ditunggu-tunggu masyarakat sekaligus wadah bagi pelajar, guru, dan komunitas literasi untuk berkarya.
Kedua, Bupati Yusran menghadirkan gedung perpustakaan daerah yang representatif di Pangkep. Perpustakaan ini tidak hanya difungsikan sebagai tempat membaca, melainkan juga sebagai ruang kreativitas, diskusi, hingga pusat pembelajaran sepanjang hayat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Ketiga, lahirnya program inovatif “Pa’Bicara” (Pangkep Bina Minat Baca Aksara Lontara). Program ini memiliki arti penting karena selain meningkatkan minat baca, juga menjadi sarana menjaga dan melestarikan warisan budaya aksara Lontara di kalangan generasi muda
Bupati Pangkep sendiri menyambut penghargaan ini dengan penuh syukur. Ia menegaskan bahwa prestasi ini bukan hanya miliknya, melainkan milik seluruh masyarakat Pangkep yang ikut berkontribusi membangun gerakan literasi. “Literasi adalah kunci peradaban. Dengan membaca dan menulis, masyarakat kita akan lebih cerdas, kreatif, dan siap menghadapi tantangan zaman, ” ujarnya.
Momentum ini juga menjadi motivasi baru bagi Pemerintah Kabupaten Pangkep untuk terus memperkuat program literasi. Berbagai inovasi akan digagas agar budaya membaca dan menulis tidak hanya tumbuh di sekolah, tetapi juga di rumah, komunitas, dan ruang-ruang publik.
Dengan diraihnya Kabar Award 2025, Pangkep semakin meneguhkan diri sebagai salah satu daerah yang peduli pada literasi di Sulawesi Selatan. Literasi kini ditempatkan sebagai pilar penting pembangunan daerah, berdampingan dengan sektor pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan. ( Herman Djide)