Tasikmalaya, Jumat 25 Juli 2025 —
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh. Faruk Rozi, S.H., S.I.K., M.Si. menghadiri kegiatan Sosialisasi Program Ketahanan Pangan dalam bentuk penanaman jagung, yang dilaksanakan di Kelompok Tani Tanah Merah, Kp. Malingping RT 02 RW 09, Kelurahan Tamanjaya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan nasional yang dipelopori oleh Polri, serta bertujuan memperkuat sinergitas antara aparat keamanan dengan kelompok tani dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam kegiatan tersebut, Kapolres didampingi oleh Kabag SDM, Kapolsek Tamansari AKP Nuraeni, serta Bhabinkamtibmas Polsek Tamansari.
Sebelumnya, pada Kamis 24 Juli 2025, telah dilaksanakan penanaman jagung serentak oleh 12 kelompok tani di wilayah Kelurahan se-Kecamatan Tamansari, yang melibatkan sekitar 40 petani. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh para pejabat dinas pertanian dan tokoh pertanian Kota Tasikmalaya, antara lain:
1. Kadis Pertanian Kota Tasikmalaya, Ir. H. Eli Suminar, M.P
2. Kabid PPHP, Anisah Mardiyanto
3. Koordinator Fungsional, drh. Tini Agustini
4. Kepala BPP, Asep Ridwan Taufiq
5. Para penyuluh pertanian Kecamatan Tamansari
6. Ketua HKTI Kota Tasikmalaya, Andi Lala
Poin-poin yang dibahas dalam kegiatan sosialisasi antara lain:
Penambahan alokasi pupuk untuk mendukung produktivitas tanaman jagung.
Strategi penanaman jagung secara serentak dan berkelanjutan.
Harga jual jagung yang akan diterima oleh Bulog, yakni:
Rp 5.500/kg untuk kadar air 16–18%
Rp 6.400/kg untuk kadar air 14–16%
Skema penyerapan hasil panen oleh Bulog melalui metode jemput bola ke lokasi petani.
Bantuan logistik angkutan hasil panen oleh pihak Polsek jika diperlukan.
Kegiatan berjalan dengan aman dan lancar, diwarnai dengan dialog interaktif antara petani dan stakeholder pertanian serta aparat kepolisian.
Adapun hasil.yang dicapai yaitu, Terlaksananya program pemerintah dalam bidang ketahanan pangan, khususnya melalui penanaman jagung, dengan dukungan penuh dari Polri dan sinergi lintas sektor.
, Terjalinnya koordinasi yang kuat antara kelompok tani, pemerintah daerah, dan Polri untuk menciptakan sistem pertanian yang berdaya saing, Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap peran aktif Polri dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat, Terbentuknya komunikasi yang konstruktif dan berkelanjutan antara petani dan aparat, khususnya dalam mengantisipasi kebutuhan serta permasalahan di lapangan.
Polri hadir tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra pembangunan dan pelindung masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.