SIMALUNGUN - Aksi pungutan liar ilegal dilakukan sejumlah warga setempat secara masif yang dilakukan terhadap supir truck di lokasi Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Jumat (25/07/30//2025), sekira pukul 09.00 WIB.
Pungutan liar berdalih biaya parkir itu, membuat kalangan supir truck yang datang ke KEK Sei Mangkei merasa sangat terbebani dan pungli tersebut dilakukan sejumlah oknum warga saat menemui supir truck mengatasnamakan organisasi masyarakat.
"Ilegal melakukan kutipan parkir tanpa retribusi resmi dari pemerintah setempat. Para supir merasa terbebani akibat banyaknya pengeluaran biaya mulai dari lokasi pemuatan barang hingga sampai ke Sei Mangkei ini, " sebut seorang pria mengaku penggiat sosial kontrol masyarakat.
Selanjutnya, pria yang mengaku dirinya bermarga Damanik ini menegaskan, agar pihak terkait melakukan penertiban terhadap pelaku pungli yang meresahkan kalangan supir truck tersebut dan Ia juga berharap pihak Kepolisian segera menanggapi keluhan para supir.
"Setiap hari ada puluhan armada truck yang datang dan bongkar muatannya di lokasi yang sepenuhnya dikelola Holding Perkebunan melalui PT Kawasan Industri Nusantara. Namun, pihak Kinra maupun pihak Administrator terkesan tutup mata, " tegas Damanik.
Salah seorang supir, bermarga Lubis saat ditemui menerbangkan, setiap kali datang ke Sei Mangkei ini membutuhkan biaya ekstra untuk mengatasi biaya pengeluaran. Sementara, Ia menyebutkan, sejumlah uang yang diterima dari pihak ekspedisi dengan jumlah tidak memadai.
"Uang jalan kami tak pernah dinaikkan. Biaya perjalanan kami hanya untuk membayar pungli dimulai dari keberangkatan, sampai di tujuan ini.
Berbagai macam yang keluar yang harus dibayari, " ujar Lubis berharap aksi pungli di Sei Mangkei ditertibkan.
Terpisah, Elfi Haris selaku Kepala Administrator KEK Sei Mangkei dihubungi melalui pesan aplikasi Whatsapp dimintai tanggapan atas maraknya aksi pungli berdalih biaya parkir kendaraan terhadap para supir armada truck yang mengaku terbebani dan merasa resah.
Namun, pihak Administrator KEK Sei Mangkei dihubungi melalui pesan aplikasi Whatsapp, hingga rilis berita ini dilansir ke publik, belum menanggapi perihal maraknya aksi pungli di KEK Sei Mangkei.
Sementara, Manajemen PT Kawasan Industri Nusantara Sei Mangkei melalui Miswarinra salah seorang pemangku jabatan utama dimintai tanggapannya terkait aksi pungli yang terjadi di kawasan yang dikelolanya, hingga rilis berita ini dilansir ke publik, terkesan enggan menanggapi.