PUNCAK - Di balik heningnya pegunungan Papua yang megah, suara doa dan puji-pujian menggema dari sebuah gereja sederhana di Kampung Dangbet, Distrik Beoga, Minggu pagi, 20 Juli 2025. Bukan sekadar ibadah biasa di sinilah terjadi peristiwa yang merekatkan dua kekuatan besar: rakyat dan prajurit.
Personel Pos Dangbet Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau, di bawah komando Komando Operasi TNI Habema (Koops Habema), menyatu dalam ibadah bersama warga, dipimpin langsung oleh Letda Inf Simbolon. Seragam loreng dan baju adat bersanding tanpa sekat, menyimbolkan kebersamaan yang lebih dalam dari sekadar tugas keamanan.
"Kami hadir bukan hanya sebagai penjaga batas, tapi juga sebagai saudara sebangsa yang turut merasakan denyut kehidupan warga Papua, termasuk dalam hal spiritual, " ujar Letda Simbolon penuh ketulusan.
Momen ini menjadi refleksi nyata dari pendekatan humanis TNI. Bukan dengan senjata, tapi dengan doa dan kebersamaan, kepercayaan dibangun perlahan namun kokoh. Warga pun merasakan kehadiran TNI yang hangat dan menyatu.
"Kami sangat bersyukur. Ini bukan hanya ibadah, ini bukti bahwa TNI hadir untuk menyatu dengan kami, bukan sekadar menjaga tapi juga ikut membina hati, " tutur Bapak Dominggus, jemaat setempat, dengan mata berkaca.
Panglima Koops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, mengapresiasi penuh kegiatan tersebut sebagai bagian dari roh utama Koops Habema: menjaga tanah Papua dengan pendekatan kemanusiaan yang menyentuh hati.
"Setiap prajurit Koops Habema adalah duta kemanusiaan. Melalui kegiatan seperti ini, kami tidak hanya menjaga batas negara, tapi juga membangun jembatan hati. Papua bukan hanya wilayah yang dijaga, tetapi rumah bersama yang harus dipenuhi cinta dan damai, " tegas Mayjen Lucky. Senin pagi, kepada media (21/07/2025).
Kegiatan ini menjadi penanda kuat bahwa keamanan dan kedamaian tidak hanya dibangun melalui patroli dan penjagaan, tetapi juga melalui pelukan persaudaraan dan kebersamaan spiritual.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono