Merah Putih Menyatukan; Polda Sumbar Rangkul Eks Napiter dalam Upacara HUT RI ke-80

3 hours ago 2


Padang – Ada pemandangan berbeda dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Sumatera Barat. Di antara barisan peserta upacara, hadir puluhan mantan narapidana tindak pidana terorisme (napiter) dan eks kombatan yang dengan khidmat ikut menghormati Sang Saka Merah Putih.

Bagi mereka, keikutsertaan dalam upacara ini bukan sekadar formalitas, melainkan simbol kebangkitan rasa kebangsaan yang tumbuh kembali setelah melalui proses panjang pembinaan dan reintegrasi sosial.

Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh Dir Intelkam Polda Sumatera Barat Kombes Pol. Dwi Mulyanto, S.I.K, S.H, M.Si, sebanyak 56 orang mantan napiter dan kombatan hadir di sejumlah lokasi upacara di wilayah hukum Polda Sumbar. Mereka tersebar di Padang, Batusangkar, Bukittinggi, hingga Tanah Datar. Di Pondok Pesantren Islam Haji Miskin, misalnya, seluruh eks kombatan yang terdata hadir lengkap—sebuah langkah maju yang dinilai sebagai bukti nyata komitmen kebangsaan.

“Momentum ini menunjukkan keseriusan mereka dalam menjalani pembinaan. Tingkat kehadiran yang tinggi membuktikan bahwa semangat cinta tanah air sudah tumbuh kembali, ” kata Dir Intelkam Polda Sumbar, Kombes Pol. Dwi Mulyanto, usai evaluasi kegiatan.

Kehadiran para mantan napiter ini juga menjadi bukti keberhasilan pendekatan persuasif yang dijalankan Polda Sumbar. Program pembinaan tidak hanya berfokus pada pencegahan, tetapi juga pada upaya merangkul kembali mereka ke tengah masyarakat dengan menanamkan narasi kebangsaan.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol. Susmelawati Rosya, menegaskan pentingnya masyarakat melihat sisi positif dari perubahan ini.


“Mereka kini hadir sebagai bagian dari solusi, bukan lagi bagian dari masalah. Kehadiran dalam upacara kemerdekaan adalah bukti nyata bahwa nasionalisme bisa tumbuh kembali melalui pembinaan yang berkesinambungan, ” ujarnya.


Keterlibatan para eks napiter dalam upacara HUT RI tahun ini pada akhirnya menjadi pesan kuat: nasionalisme tidak mengenal masa lalu. Bendera Merah Putih yang mereka hormati adalah simbol rekonsiliasi, persatuan, dan keyakinan bahwa NKRI adalah rumah bersama bagi seluruh anak bangsa.

(Imel)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |