Minggu Kasih di Eromaga: Satgas Yonif 700/Wyc Peluk Erat Warga Papua Lewat Ibadah Bersama

6 hours ago 2

PUNCAK - Di tengah hamparan pegunungan dan udara sejuk Distrik Omukia, suasana berbeda terasa pada Minggu pagi, 7 September 2025. Halaman Pos Eromaga yang biasanya menjadi titik penjagaan, hari itu berubah menjadi rumah doa yang penuh kehangatan. Prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (Wyc) menggelar kegiatan bertajuk Minggu Kasih bersama warga Kampung Eronggobak, sebuah peristiwa yang menorehkan makna persaudaraan sejati antara TNI dan rakyat di tanah Papua.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Binter Terbatas (Bimbingan Teritorial), namun nuansa yang hadir jauh melampaui sekadar agenda formal. Di bawah pimpinan Pratu Dandhi Fernanda, lantunan doa dan pujian bergema, menyatukan suara prajurit berseragam hijau dengan umat Nasrani yang hadir mengenakan busana sederhana nan penuh warna. Simbol kekuatan militer berubah menjadi simbol kasih, di mana prajurit dan masyarakat duduk berdampingan dalam harmoni.

Letda Inf Sudirman, Komandan Pos Eromaga, menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki makna mendalam.

“Ini bukan sekadar rutinitas. Melalui ibadah bersama, kami ingin merasakan denyut nadi kehidupan rohani masyarakat yang kami lindungi. Negara hadir tidak hanya lewat penjagaan keamanan, tapi juga dengan menghadirkan kedamaian dan ketenangan batin. Fondasi inilah yang memperkuat kepercayaan dan kemanunggalan TNI-Rakyat, ” ungkapnya. Senin (8/9/2025).

Bagi masyarakat Eronggobak, kehadiran TNI dalam kegiatan rohani ini menumbuhkan rasa aman sekaligus mempererat tali persaudaraan. Ibadah yang biasanya mereka lakukan di rumah atau gereja desa, kini terasa lebih istimewa karena berlangsung di pos militer yang terbuka penuh persaudaraan.

Kegiatan Minggu Kasih ini juga menjadi bukti bahwa pendekatan TNI di Papua bukan hanya berfokus pada aspek keamanan, melainkan juga kemanusiaan. Satgas Yonif 700/Wyc berusaha hadir sebagai sahabat dan keluarga, bukan sekadar aparat penjaga wilayah.

Seorang warga yang mengikuti ibadah bahkan menyebut kegiatan ini sebagai “berkat tersendiri” karena TNI mau hadir bukan hanya dengan senjata, tetapi dengan hati. “Kami merasa semakin dekat dengan Bapak TNI. Mereka bukan hanya melindungi kami, tetapi juga bersama-sama memuji Tuhan. Itu membuat kami merasa lebih tenang, ” tuturnya dengan penuh syukur.

Harmoni yang tercipta di Eromaga hari itu menyampaikan pesan sederhana namun mendalam: senjata terkuat seorang prajurit bukanlah peluru, melainkan cinta kasih dan kepedulian. Satgas Yonif 700/Wyc menegaskan, di tengah segala tantangan di Papua, nilai persaudaraan dan ketulusan adalah fondasi paling kokoh untuk membangun perdamaian.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |